Diterjemahkan oleh: Zerstörer
Aku tak begitu ingat apa yang terjadi sebelum semuanya berubah menjadi gelap. Kalau tak salah, aku sedang berada di mobil? Satu-satunya yang bisa kuingat hanyalah mendengar suara keras, seperti besi dan besi saling berbenturan, dan kemudian hening. Aku terbangun di tempat yang bunyi bip—sepertinya bunyi suatu mesin—terus menerus menggema. Aku sendiri tak yakin di mana aku berada, karena sepertinya aku tidak bisa membuka mataku. Konyol, bukan? Aku bisa merasakan selimut menutupi tubuhku, dan bunyi bip-bip-bip di sampingku, tapi aku tidak bisa membuka mataku, atau berbicara, atau bergerak.
Orang-orang terus berdatangan untuk mencolekku, dan aku selalu berusaha untuk berbicara kepada mereka.
"Bisakah seseorang memberitahuku apa yang terjadi kepada mataku? Aku tidak bisa membukanya." Aku mencoba bertanya, namun sepertinya pita suaraku tak mau bekerja sama, jadi kurasa aku hanya akan menunggu. Orang-orang ini sepertinya tahu apa yang mereka lakukan; mereka selalu mencolekku di tempat yang sama, kadang menggunakan jari mereka, kadang memakai suatu benda-tajam-tanpa-nama. Orang-orang itu tidak berkata banyak. Hanya datang, mencolekku, menghela nafas, lalu pergi.
Seseorang membuka mataku hari ini dan menyinarinya dengan senter. Rasanya sakit, tapi aku tak bisa meminta mereka untuk berhenti. Tapi gerakkan dari mataku terasa nyaman. Apakah kau tahu, bahwa kalau kau tidak membuka matamu untuk waktu yang lama, matamu bisa menempel dengan kelopak matamu? Aku sebelumnya tak tahu. Tapi itu terjadi sekarang. Jujur saja, rasanya tidak sakit, tapi rasanya sangat nyaman ketika mataku akhirnya terbuka.
Seseorang tengah memegangi tanganku dan membacakanku buku, yaitu bab 7 dari Harry Potter dan Kamar Rahasia. Aku ingin memberitahunya bahwa aku sudah pernah membaca buku itu, tapi aku tidak bisa. Dia menggenggam tanganku terkadang, dan hanya duduk bersamaku. Jadi di ruangan itu hanya ada aku, dia, dan suara bip-bip-bip. Kurasa orang itu ibuku.
Ibu menangis hari ini. Aku ingin membuatnya bahagia, bukan sedih, tapi ada yang salah dengan tanganku karena aku tidak bisa menggerakkannya untuk memeluk ibu. Aku harus memberitahunya nanti kalau aku ingin membantunya.
Beberapa orang masuk ke dalam ruangan ketika ibu sedang menangis, dan berkata, "dia sebaiknya pergi", bahwa "dia sebaiknya tidak berada di sini untuk ini". Tapi aku tak mengenali suara itu, dan aku tidak ingin ibu pergi. Aku takut. Ibu menangis lebih keras, menjerit, "tidak, dia masih di sana!" Dan aku ingin berteriak, "tentu saja, memangnya aku mau pergi ke mana?" Dan semua orang meninggalkan ruangan.
Ibu kembali ke dalam ruangan tak lama kemudian, terisak. Beliau duduk, dan mulai menangis cukup keras, dan mengeras, sampai beliau hampir berteriak. Dan kemudian, dia memukulku, tepat di wajah. Aku tak tahu apa kesalahan yang kulakukan, tapi dia memukulku lagi, lagi, dan lagi, dan aku tidak dapat berkata maaf, atau menangis, atau menghentikannya, hanya duduk di sana sampai beberapa pria datang dan membawa ibu pergi. Dua pria masih tinggal di ruangan, dan mereka mengobrol, tapi aku tidak dapat menangkap apa yang mereka katakan sampai aku menangkap satu kata, "koma".
Aku ingin menjerit, berteriak, melompat, dan menampar pria itu tepat di mulutnya.
Tapi aku tidak bisa. Aku tak bisa mengatakan "hentikan". Tidak bisa berkata "hei, aku di sini, aku bisa mendengar kalian, tolong jangan lakukan ini padaku." Aku tak bisa melakukannya. Aku hanya bisa diam ketika mereka mencolekku dengan benda-tajam-tanpa-nama. Sepertinya itu jarum suntik. Bunyi bip-bip-bip terdengar semakin cepat dan tak beraturan, dan tubuhku terasa semakin lelah. Aku ingin bertanya apa yang mereka lakukan. Apa yang mereka kira akan membantuku, tapi aku tidak bisa.
Aku menjerit sekeras mungkin, tapi aku sama sekali tak bergerak. Aku masih ingin hidup. Aku tidak ingin pergi.
...Aku harus memeluk ibu, memberitahunya bahwa semuanya baik-baik saja, memberitahunya bahwa aku di sini dan aku baik-baik saja.
Tapi kurasa aku tak memiliki kesempatan itu lagi sekarang.
Bip.
Bip...
----
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0 komentar:
Posting Komentar