Rabu, 31 Desember 2014

Cerita Sederhana Perihal Cinta

Oleh : Arief Siddiq Razaan

- ada ruang hampa yang menyangga agar langit tak rebah ke bumi, meski tanpa tiang ternyata ia mampu menciptakan awan menjadi atap

- begitulah seharusnya cinta, meski dalam diam dan tak berlabel pacaran sesungguhnya ia tetaplah cinta -- mendoa keselamatan satu sama lain ialah penyangga yang mengatapi jiwa agar terhindar dari zina

- bukankah pecinta sejati lahir untuk memuliakan cinta, maka jangan rendahkan cinta pada label pacaran, sebab tak jarang akibat adanya status pacaran lalu kita bebas berbuat apapun juga

- ada yang meminta diperhatikan, minta disayang-sayang, minta dibelikan sesuatu, padahal seharusnya perhatian, kasih sayang, dan nafkah itu lebih layak diberikan pada istri ketika berumah tangga

- sedangkan para lelaki kerap melakukan upaya intimidasi, mengatur wanitanya supaya begitu dan begini, tak jarang emosi karena tak dituruti padahal status saja belum menjadi istri mengapa seolah sudah pantas menguasai

- giliran sudah nikah malah cuek setengah mati, sebab waktu pacaran sudah over dosis memberi perhatian, sehingga tak ada lagi debar-debar asmara waktu berumah tangga, apalagi jika sudah pernah raba-raba hingga buka baju-celana maka pernikahan terasa hambar rasanya

- sudahlah, biarkan rasa cinta itu tetap dalam balutan doa, jika memang memiliki kesanggupan batin untuk menyempurnakannya, maka menikah itu solusi bijaksana, biarkan dirimu nikmati betapa debar-debar asmara membuncah dalam dada sebab saling berproses untuk melengkapi satu sama lain dalam kesucian rumah tangga

- sebab cinta bukan untuk mengotori; cinta itu menjaga kesucian diri -- menjaga kemurnian jiwa-raga orang yang kita cintai hingga sebenar ditakdirkan untuk kita miliki dalam mahligai rumah tangga sakinah, mawaddah, warahmah atas izin Ilahi.

21.11.2014

-----

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Anak Zaman Kini

Oleh : Romana Dwi

Aih, manisnya kalian adik-adikku...
Waktu seumur kalian gitu, kakak lagi sibuk belajar berhitung lho.

Kalian lagi apa? Goyang dumang? Kakak kira lagi menghafal gerakan "kepalaa, pundak, lutut kaki lutut kaki" kayak kakak dulu, huh

Aku dengar kau bilang, "Akuh sayang kamuh, tapi akuh gelegetan kamuh celingkuh. Kitah halus putus!". Haha, kakak saja waktu itu lagi bingung caranya baca "Ini bapak Budi. Ini ibu Budi...."

Eh eh, mengapa kalian menangis? Oh, aku kira karena pensilnya patah, ternyata hatinya toh yang patah. Heuh.

Cie ketawa-ketawa sendiri.. Pasti lagi chat sama dia yang kamu taksir kan? Kalau kakak sih dulu sering ngetawain temen kakak yang jadi jaga terus pas main petak umpet.

Dulu saja kakak sering dimarahin orang tua kakak karena bikin temen nangis. Lha kamu sekarang dimarahin kok karena berstatus bertunangan di fb. Hadeh..

Enak ya yang asyik main gadget. Kalau kakak dulu sih cuma main pakai pecahan genteng, haha kasihan ya kakak?

Nonton apa? Oh Ganteng Ganteng Seringgila? Manusia Hariakan? Dahsyuat?
Fiuhh, kakak aja paling banter nonton Spongebob kalau ngga ya Si Unyil, oh iya sekarang kan Unyil udah punya laptop x_x

Adik-adikku yang seharusnya menangisi hal-hal kecil, eh sekarang malah dewasa lebih dini.

Kasihan ya kakak? Atau, kasihan kalian :(
Powered by Telkomsel BlackBerry®