Rabu, 22 Mei 2013

Kutukan Liana Part 4 (terakhir)


--KUTUKAN LIANA (PART 4)---

FOLLOW: @azura_carmina
karya: Farah Lucyana

pagi itu juga Lucy memutuskan untuk kembali ke surabaya. Ia tidak mau berada dijakarta,
Ia berkata bisa mati ketakutan disini.
mulanya sofi memaksa lucy agar besok saja, biar lucy bisa menenangkan dirinya dahulu. Tapi lucy berkeras.
Sofi memeluk lucy erat sebelum dia sahabatnya masuk kedalam taksi.
saling mengucapkan ''jaga diri baik2 dan hati2..''
Kalimat yg mereka sendiri merinding mengucapkannya.

Sofi berbalik masuk kedalam rumah, merebahkan dirinya ke sofa. Dan terlelap karena semalaman terjaga dan kelelahan luar biasa.

Sofi bermimpi,,
Ia dan lucy sedang berada didalam kelas. Suasana kelas seperti biasa anak2 lain yg ribut dgn urusannya masing2..
sofi asik mengajak lucy bicara,sementara yg diajak bicara terus menunduk menekuri buku. ia menoleh memandang pada lucy,, sofi melihat buku didepan lucy tidak berwarna putih. Melainkan berubah merah.
Sofi merapatkan tubuh ke tembok, lucy menoleh, matanya melotot pada sofi, gerakan itu membuat lehernya menimbulkan suara aneh,,
''kreeekk''...darah mengucur deras memerahkan seragam dan roknya,, sampaaii..
Kepala lucy terjatuh dipangkuan sofi..

''TIDAAAAAAKKKK.....!!!!!''
Sofi menjerit, nafasnya memburu. Ia masih diatas sofa,dgn keringat disekujue tubuhnya.
Kali ini ia bermimpi mengerikan tentang lucy.
Tuhaann tolong jangan biarkan siapapun atau apapun menyakitinya, aq mohoonn.. Doanya dalam hati

*
*
Didalam taksi,lucy tertidur. Perjalanan ke bandara bisa memakan waktu setu jam setengah bahkan lebih, karenanya ia berusaha memejamkan mata dan beristirahat.

Setengah jam berlalu,, ia membuka mata, terbangun karena merasakan mobil berhenti bergerak.
Apaakah sudah sampai??
ternyata belum, ia melihat taksinya terparkir ditepi jlan, dibawah naungan pohon2 akasia yg berderet sepanjang jalan tol.

Ia baru sadar keringat bercucuran ditubuhnya, membuat kaus merah hati yg dikenakannya agak basah.
Ia meraba dadanya,terasa lengket,, bau amis..!!
Bukan,, ini bukan keringat.!

Cairan itu adalah darahnya sendiri.

Ia baru merasakan sakit,
Luar biasa saat mencoba menggerakan kepala,,
Ia meraba lehernya,, merasakan kengerian luar biasa saat tahu ada celah dilehernya. Tidak terlalu dalam,namun mampu membuat darahnya tak berhenti mengucur.
Ia ingin berteriak, tapi tidak bisa, pita suaranya mungkin sudah robek.
Akhirnya lucy tersungkur,
Merasakan kematian yg perlahan namun pasti menghampirinya..
Suara aneh keluar dri tenggorokannya,
Ia pun meregang nyawa..!

*
*
dirumah sofi,
''Ting..Tong..'' suara bel.
Ia membuka pintu,
Mempersilahkan seorang gadis berseragam smu masuk. Seragam dengan nama sekolahnya dulu.

''kak sofi?''... Sapanya ramah.

''iya,,adik siapa ya..?''

Akhirnya mereka terlihat bercakap-cakap serius di ruang tamu.
Ia mengenalkan dirinya sebagai jasmine. Murid kelas tiga smu tempat sofi sekolah dulu.

''maaf ka sofi, bukan aq bermaksud lancang. Tapi setelah aq mendengar berita2 tentang kematian misterius yg terjadi pada teman2 kk,aq merasa terancam..'' katanya pelan.

''terancam?? Maksud mu?''
Tanya sofi.

''aq sering melihat bayangan2 seorang gadis berkacamata, duduk dibangku sekolan atau teras dilantai tiga.
Aq takut kak sofi..''
Jasmine terisak,,
Sofi memeluknya.

''Aq mencari kak sofi karena aq melihat dikoran ada tulisan 'liana' pada setiap mayat yg ditemukan''
Jasmine menambahkan.

''memang kau tahu soal liana?'' sofi bertanya agak takut.

''yg aq tahu ia salah satu murid di smu aq dulu..''
Jawaban jasmine menenangkan sofi, ia takut jasmine tau tentang kesalahannya.

''ya sudah, sekarang kamu pulang dulu,, besok ikut kk kerumah liana, kita akan mngunjungi makam liana..''

''iya ka sofi,, ternyata kak liana sudah meninggal..''
Katanya sedih..

*
*
''kriiing..''
''ya halo,, dengan sofi sendiri..''
''appaaaa....!!!!''

Sofi menjtauhkan gagang telpon yg ia pegang ke lantai,, melorot sampai kebawah.
Menangis histeris....

Ia sudah mendengar kabar tentang lucy...
diantara tangisnya ia bergumam lirih,,
''jadi kau akan datang padaku Liana...,,''
Sofi harus mendatangi liana ,
sore ini juga..!!!

Sofi mengirim pesan singkat pada jasmine..
''maaf jasmine,,kk berubah fikiran. Kk akan kerumah liana sore ini.''
Jasmine membalas,,
''tunggu aq kak,,aq ikut..''

Sofi menunggu jasmine didepan sedan merahnya. Ia
Sudah menunggu selama spuluh menit.
Akhirnya terlihat jasmine berjalan kearahnya.

''maaf membuat kakak menunggu'' katanya.

Sedan merah meluncur cepat melintasi jalanan yg licin akibat terguyur hujan.
Didalam perjalanan mereka tidak banyak bercakap,,
sofi sempat menceritakan tentang yang menimpa lucy.
Oleh karena itu ia bertekad harus pergi sore ini juga.

*
*
Hari sudah lepas maghrib ketika mereka sampai disebuah rumah besar bergaya tempo dulu.
Dengan cat hijau pucat dan dikelilingi banyak pohon2 besar membuat rumah ini terlihat asri, namun sedikit menyeramkan bagi sofi.

Mereka berjalan perlahan, masuk kedalam gerbang yg tak terkunci

Saat memasuki pelataran rumah itu,, gelombang perasaan aneh menyelimuti hati sofi,, seperti akan masuk ke sebuah malapetaka,, sesuatu yang mengancam jiwanya.
Hati kecilnya terus menerus menjeritkan ''pergi dari sini sofi... Pergii...''!!

mereka setengah berteriak memanggil penghuni rumah,, tapi tak ada jawaban.

Jasmine memberanikan diri masuk perlahan mendorong pintu besar yg berderit menyeramkan kketika terbuka.
Sofi masih mengamati ruang tamu besar dengan perabotan antik dan kuno..

Sofi baru tersadar jasmine sudah tidak berada didekatnya.

Lalu dari arah dalam terdengar teriakan,..

''AAAAAAAAA...''!!
sofi berlari kearah dapur.
Disana jasmin terduduk lemas dilantai,,
Menatap pada seonggok mayat dgn kondisi mengenaskan,,

Mayat lucy...

Sofi tak sadarkan diri...

Ketika siuman, jasmin ada disampingnya,, mnyorongkan segelas air,
Langsung habis diminum sofi.
Air itu terasa aneh ditenggorokannya.

''tenang kak,, aq sudah menelpon polisi.
Mereka akan datang sebentar lagi..''

Lalu jasmin berdiri...
Menerawang jauh, menatap langit langit sambil berkata

''heemmm.... Aq selalu takut tinggal sendirian dirumah ini..''

Semenjak kematian ayahku, hanya kakak ku dan ibu yang ada dalm hidupku..
Dan semenjak kematian kakak,ibu jadi depresi. Dia minum terlalu bnyak obat penenang sehingga ibu akhirnya tidak bangun lagi. Beliau meninggal dengan memeluk foto kakak..''

lalu sofi meninggikan suaranya,,
Menatap tajam pada sofi..

''ini semua karena kaliann..!!!!''

Aq tau semuanya lewat buku harian kakak ku,,
Liana..''

sofi pucat,, ia benar2 tidak menyangka kalau dalang dibalik semuanya ini adah jasmin, adik liana.

''Kalian cuma anak2 manja yg tidak pernah memikirkan perasaan orang..
Kau tahu lucy wajah2 ketakutan mereka saat aq memakai pakaian dan kacamata liana..?? Ekspresi wajah2 bodoh yang memuakkan!!''

Sofi mengerang,, merasakan tenggorokannya memanas..

''akhirnya aq bisa bernafas lega,, sudah lama aq menunggu kalian berempat berkumpul,, memantau lewat akun internet kalian.
Sampai aq mendapat titik terang untk membalaskan dendamku, saat laura kembali dari jepang..&&

Jasmine tertawa menakutkan..

''uhuukk..uhuukk..''
Sofi terbatuk,, mulutnya memuntahkan darah segar yang membasahi pakaiannya..

Jasmin mengeluarkan pisau panjang dari balik lemari,,..

''sekarang saat untukmu sofi.....!!''

''maafkaaann akuu,,jasmin..
Maafkaann aq lianaaa...''
Sofi menangis histeris..

''sudah terlambat..!!''

Jasmin menghunuskan pisau kleher sofi yang memejamkan mata,,
Ia sudah pasrah akan nasibnya..
''maafkan kami liana..''
Sofi bergumam lirih..''

Seketika itu juga lampu2 padam, asap keluar dari celah2 atap.
Mengumpul menjadi suatu bayangan,, dan akhirnya terlihat jelas..

Bayangan liana..

''hentikan jasmin..''
katanya lembut,,
''jangan lagi kau mengobarkan dendam mu.
Kakak sudah pergi dgn ikhlas..
Jangan lagi kau kotori tanganmu...''

jasmin menangis...
''aq sendirian,, aq semdiriaann..'' jasmin histeris..

''ikutlah dengan kakak,,
Katanya mengulurkan tangan...''

Tubuh jasmin ambruk,,rohnya melayang,,
menyambut uluran tangan liana...
Tersenyum pergi ikut ketempat liana berada...

Sofi tak berkedip memandang kejadian didepannya...

Ia bersyukur semuanya sudah berakhir..
Seperti hidupnya yg juga berakhir,,
organ dalam sofi sudah menghangus karena mnuman tadi,,
Ia terus mnerus memuntahkan darah,,
Akhirnya roboh,,
Bersisian dengan jasad jasmin.....

*
*

Selesai....

Terimakasih untuk yg mau Baca n memberi komentar yg membangun

*
*
Salam sayang

Kutukan Liana Part 3

---KUTUKAN LIANA (PART 3)---

FOLLOW: @azura_carmina
karya: Farah Lucyana

Dua hari sudah semenjak kematian misterius rida.
Laura dan lucy masih berada dirumah sofi.
kebersamaan mereka yang direncanakan bakal mnjadi ajang reuni dan melepaskan rindu berubah menjadi bencana mengundang duka dan ketakutan mendalam.

Terlebih untuk sofi, ia menjadi sangat peka semenjak hari naas itu.
Mendengar bunyi benda jatuh didekatnya sudah mampu membuat ia terlonjak dan gemetar.

*
Siang itu dihalaman belakang,
ketiga sahabat itu sedang berbicara serius. Laura berkata bahwa mungkin sebaiknya mereka pergi ke smu tempat mereka dulu sekolah.
''yah,,sebaiknya kita kesana. Kita cari tahu arsip tentang liana,setelah dapat alamatnya kita pergi kesana..''
Laura mengemukakan idenya.

''yah,itu mungkin bukan ide yang buruk.
Nanti kita bisa minta orangtua liana memberi tahu dimana makamnya, kita minta maaf padanya.
Atas kesalahan2 kita dulu.
Dgn begitu mungkin arwahnya mau memaafkan kita..''
Lucy menimpali dgn suara perlahan.

''kita memang salah...
Sangat salah...
Pantaskah kita dimaafkan..??''
Sofi seperti berkata pada dirinya sendiri seraya menatap jauh ke langit yangmulai menggiring awan2 mendung,semendung hati mereka bertiga.
Mereka sepakat sore ini juga akan ke sekolah mereka dulu.

*
*
*
Disekolah,
Mereka terdiam, menatap pada bangunan besar berlantai tiga dengan warna krem pucat.
Tatapan menyesal bahwa gedung besar yg dingin ini telah menjadi saksi bisu atas perbuatan mereka yang berakibat menghilangkan nyawa liana.

Laura yg pertama kali masuk, sore itu dilapangan masih ada anak2 yg berlatih basket.
Mereka berjalan langsung naik kelantai tiga, ke kelas mereka dulu.

Pintu terbuka,,,
Sofi yg berdiri tepat didepan pintu seperti merasakan dejavu.
Seperti menonton film yang diputar mundur kebelakang.
Memori2 dalam otaknya mulai berputar, memberikan gambar demi gambar.

dan Ia seperti terseret ke masa lalu...

**
Kelas dalam keadaan ramai. maklum, meskipun bel sudah berbunyi tapi pak Purba guru yang mengajar kimia belum masuk kdalam ruangan.
diantaranya ada rida yang duduk sebangku dgn lucy,dan didepannya sofi dgn laura. Mereka masih asyik bercanda dan mengobrol.
Di kursi belakang mereka duduk seorang gadis manis berkacamata dgn rambut sebahu asyik membaca dgn tekun.
Dia adalah ketua kelas.
Dia Liana.

''eheemm,,eheemm,,''
Derap langkah tegap pak Purba memasuki kelas lantas membuat kelas menjadi sunyi.

''pagii anak-anaakk'' sapanya tanpa senyum diwajahnya yg berkumis tebal.

''pagii paakk..''

''simpan buku catatan kalian. Masukkan dalam tas dan kumpulkan tas kalian didepan kelas.
Kita ulangan hari ini..''

''murid2 itu hanya menghela nafas kecewa dan bergumam hendak memprotes. Tapi mereka tahu,jika ada yg berani bicara,siap2lah berkeringat dilapangan sekolah.

Keempat sahabat itu pun kebingungan. Mereka memang tidak belajar sebelumnya,karna ini ulangan mendadak.

Laura yg paling berani diantara mereka menyelipkan buku catatan dikolong mejanya.
Liana melihatnya..
Laura melotot kepadanya.

*
Ulangan berlangsung, beberapa kali mata laura menangkap liana memperhatikan dirinya yg mencuri2 rumus dibuku catatannya.

Liana memang anak yg patuh dan baik, disamping itu ia sangat pintar.

''TEEEETTTTT..'' bel jam pelajaran berakhir.

''oke,kumpulkan kertas ulangan kalian.
Liana tolong kumpulkan kertas teman2mu..''

Sbgai ketua kelas itu memang mnjadi tugasnya.

saat sampai ke meja mereka laura berkata
''awas kamu bilang2 sama pak purba..''

Liana hanya diam.

Tetapi entah darimana asalnya,guru super galak itu tahu kalau mereka berempat itu mencontek.
Dan hukuman sudah menanti.
Sejak jam istirahat pertama sampai bel pulang berbunyi mereka berempat harus rela berjemur dilapangan.

Ditengah hukumannya laura terus2an memaki liana.
Ia menduga pasti dia yg melaporkan semuanya.

''kalo panasnya si masih bisa gw tahan,, tapi malu nya yg gw ga bisa tahan..!!!''
Laura berkata..

''udah deh ah,jgn ngomel2 mulu. W pusing dengernya.
Emang kita salah ko..'' sofi menimpali.

Tapi laura lain,,dia langsung merencanakan sesuatu untuk membalas liana.

*
*
*
*
dengan kelihaiannya berkata2 ia mampu membuat liana membubuhkan tanda tangan pada selembar kertas putih. Ia berdalih itu untuk urusan mading kelas dan liana harus mngijinkan.
Tanpa curiga liana membubuhkan tanda tangannya disertai nama jelas.

Laura dengan sejuta akalnya
Menyulap kertas itu menjadi sebuah surat cinta untuk Rey,salah satu pemain basket tampan idola para siswi disekolah itu.
Dengan bahasa yg dibuat berlebih2an,laura dan rida menulis bahwa liana sudah sangat lama menahan rindu dan cinta pada Rey.

Lalu dgn bangga ia menempelkan pada mading sekolah.
Dan ketika murid2 membacanya ia dgn senangnya memanas2i siswi2 yg mengidolakan rey.

Liana sangat malu, ia berlari,mencopot kertas itu dan merobek2nya.
Ia baru tahu ternyata karena surat cinta palsu itu yg membuat murid2 tertawa cekikikan setiap dia lewat. Atau tatapan sinis para siswi2 populer disekolah itu.

Liana menangis dikamar mandi seorang diri.
Ia terpukul dan terhina.

Mengapa laura tega berbuat seperti itu.

Hari2 berikutnya liana tidak masuk kelas, berhari2 hingga sampai satu minggu.
Ternyata ia sakit,, karena perasaan yg terlalu tertekan membuat penyakit jantung bawaan nya sejak lahir kambuh.
Jantungnya melemah, dan akhirnya berhenti berdetak..

Bagai tersambar petir disiang bolong keempat sahabat yg mendengar guru mereka mengabarkan berita duka tentang kepergian liana.
Terutama laura dan rida, mereka tidak menyangka lelucon yg mereka buat berakhir dgn kematian liana.
Mereka menunduk dalam2.
Sebenarnya sofi dan lucy pun ikut menyesal,karena mereka tahu rencana laura tapi tidak berusaha mencegahnya.
Mereka terdiam,,
Diam dalam rasa bersalah..

*
*
''soofff....''
Ia tersentak kaget, lucy menepuk pundaknya.
Ngapain bengong disini.
Sofi seprti baru saja kembali ke masa lalu.

''ayo,,aq udah dapat alamat liana..''

Lucy berbalik, menuju ketangga, sementara sofi dibelakangnya. Ekor matanya menangkap kilasan bayangan seseorang.
Dengan seragam smu. Ia membalikkan tubuhnya menatap kekelas, melihat kursi tempat mereka duduk. Dibelakangnyaa duduk liana.. Menatap dengan tatapan menuduh.
Membuat tubuh sofi kaku tak dapat bergerak.
Lalu wajah liana berubah..
Berubah menjadi kebiruan seperti tercekik,,
Lidahnya menjulur,,
dan darah menetes dari lehernya yg menganga..
Bukan,,
Itu bukan liana,,
Wajah itu menjadi wajah laura..!!

''tidaaaaakkkk...!!''
Laura berlari keatas, membimbing sofi cepat2 menuruni tangga.
Ia menyangka sofi trauma dgn kelas mreka dulu. Ia tak tahu bahwa sofi melihat bayangan mengerikan tentang laura..

*
*
diruang tamu rumah sofi,,
Mereka bertiga berbicara tentang rencana mereka pergi kerumah liana esok.

Saat jam menunjukkan pukul 11, terdengar bunyi bel.. Sofi segera melihat.
Aneh,ga ada siapa2.. Ktnnya.

Ia kembali kedalam.
''siapa sii sof,malem2 pencet2 bel.'' lucy brtnya.

''Tau,,anak2 iseng yg suka begadang depan situ kali'' sofi menjawab asal.
Mereka sedang menonton video film misteri...

''tiing..tooong..'' terdengar lagi..

''udaahh,,diemin aja. Ntar juga capek ndiri..'' sofi berkata sambil metanya menatap ke layar televisi.

Lima menit kemudian bel berbunyi lagi.. Terus menerus hingga berulang2.

''udah deh,,biar gw yg liat kedepan. Klo ketauan orangnya yg iseng bakal gw cekek ntar..''
Sambil berkata demikian laura berjalan ke depan gerbang.
Krna bel itu mmang terpasang dpagar depan.

dua menit berlalu..
Tiba2 terdengar jeritan
Terdengar ''AAAAAAAAAAA.....''
Terdengar sangat nyata jerit kesakitan itu
Sofi dan lucy menutup wajah mereka, adegan yg mereka lihat sangat sadis..

Sepuluh menit berlalu.. Sofi baru sadar laura belum kembali dari depan.
Sofi beranjak meninggalkan lucy diruang tamu.

''AAAAAAAAAAA.......''
Terdengar jeritan....!!
Kali ini bukan dari film, itu suara sofi...
Lucy berlari keluar

Ia mendapati sofi terduduk di dilantai. Menangus histeris.

Didepannya tergeletak laura dengan posisi tengkurap, namun wajahnya menghadap ke atas.
Matanya mendelik seakan menahan rasa ketakutan yg luar biasa.
Mulutnya menganga, robek sampai kepipi..
Darah membasahi semuanya.
Mengmbuat aroma amis mengambang di udara. Memualkan dan membekukan hati keduanya.

lucy tak kuat melihatnya
Ia langsung pingsan.

*
*
*
rumah sofi ramai dengan orang2 berseragam polisi yg berseliweran.
sofi masih terlalu shock untuk dimintai keterangan.

Bahkan lucy belum sadarkan diri..

Dalam pelukan ibunya sofi menangis dalam diam..

Matanya yg bengkak tak mampu lagi mengeluarkan airmata..

Hanya satu pertanyaan yang berputar-putar dalam otaknya..

Siapakah berikutnya yg akan mati..???

*
*
*
Bersambung...

Triimmmsss yg masih mau baca n menunggu lanjutannya...

Kutukan Liana Part 2

---KUTUKAN LIANA (PART 2)---

FOLLOW: @azura_carmina
karya: Farah Lucyana

Handphone di tas sofi bergetar. Ia masih memarkir mobilnya ditepi jalan, belum sanggup melanjutkan perjalanan.
Jeritan Rida masih terngiang-ngiang ditelinganya. Apa yang telah terjadi pada sahabatnya itu,? Sofi mengusir bayangan mngerikan yang muncul dikepalanya.

''aq sudah dibandara. Jemput aq sekarang sof..
Thanks before yaa..''
Isi pesan singkat dari Laura yang baru tiba dari jepang.
''oke,aq on the way'' ia membalas singkat.

Saat mengemudi berkali2 ia diteriaki pengendara lain yg marah. Bagaimana tidak, kadang kendaraannya melambat,sementara bnyak kendaraan dibelakangnya. Atau tiba2 ia hampir masuk ke jalur berlawanan arah yg membuat mobil lain membunyikan klakson keras2 dgn marah.

Uupss,,.. Sofi melakukannya lagi. Kali ini dia hampir menyenggol sepeda motor di sisi kanannya.
Itu semua terjadi karena ia masih dipengaruhi rasa takutnya, tangannya yg gemetar terasa berat mengendalikan stir didepannya.

''CCCCCCCIIIIIIIIIITTTT....'' ia mengerem kuat2 saat memasuki pelataran parkir bandara. Hampir saja ia menabrak tembok pembatas.

''sofiiiiiiii...''
Seorang gadis tinggi semampai dengan rambut sampai sepinggang meneriaki namanya.
Sofi masih seperti orang bingung,ia tidak mengenali gadis tersebut.

''inii akuuuu.. Lauraaa..!!''
katanya gembira.

''Lauraaa.... '' sofi memeluk erat sahabatnya.

Ternyata 2 tahun di jepang benar2 merubah laura.
Sofi masih ingat dgn jelas laura yg dulu saat di smu. Dengan rambut pendek hampir sependek potongan laki2,, sepatu dengan lubang kecil didepannya menjadi favoriy laura walaupun sofi selalu mengejeknya dan mengatakan sepatu itu saking bututnya bahkan mungkin tikus pun jijik menggigitnya..
Mereka berempat akan tertawa bersama.

Tapi yg dilihat sekarang sungguh sangat jauh berbeda.
Sofi bak kupu2 yang baru keluar dari dalam kepompongnya.
Rambut panjangnya membuat ia terlihat sangat anggun,dan balutan kaus bermotif bunga serta celana kulot berwarna peach sungguh membuatnya tampak cantik.

''heeii..heeiii.. Tunggu dulu..
Kamu kenapa sof?''
Laura bingung merasakan sofi terisak di pelukannya.
Bahunya bergetar menandakan kesedihan yg di luapkannya.

Laura menggiringnya ke food court yg ada disana.
Memesan minuman untuk mereka.

Setelah minum seteguk softdrink dingin, barulah laura berani bertanya pada sofi.
Sofi pun sudah agak reda perasaannya setelah ia meluapkan rasa dihatinya.

''ayolah sofi,, aq menunggu..''
Ia mendorong agar temannya itu bercerita.

''rida ra,,,rida,,,'' sofi masih tak mampu mendapatkan kata2 yg tepat memberitahu laura tentang kejadian hari ini.

''ada apa dgn rida sof,,
Kamu sedih gara2 rayap itu, emang dia kenapa?? Matii..??
Laura tertawa dgn leluconnya semdiri.
Memang mereka dulu memanggil rida dgn julukan ''rayap'' karena hobinya membaca, malahan laura pernah berkata ''seandainya setan bisa menulis buku, pasti rida langsung bertemen ma tuh setan''..
Itu hanya candaan diantara keempat sahabat itu.

''sepertinya memang begitu.. Aq rasa sekarang rida sudah tewas..''

jawaban serius dari sofi sontak membuat tawa laura berhenti.
wajahnya menjadi pucat dan kaku.

''maksudmu?? Sahabat kita sudah meninggal?? Kapan sooff?? Kenaapaa??? Apa dia sakiitt??''
Laura menghujani sofi dgn pertanyaan2.

''hari ini,,persis sebelum kau mengirim sms padaku.
Rida tidak sakit ra,....
dia... Diaa....... Dibunuh''
Sofi menutup kedua matanya.... Ketakutan dan menangis.

Laura pun tak kalah shock mendengarnya,, ia langsung berdiri dari meja tempat mereka minum.

''ayo sofi,,kita harus ketempat rida. Mungkin ini saat terakhir aku bisa melihatnya....'' laura bergumam lirih.

''biar aku yg menyetir..!''

Laura berkata demikian setelah dilihatnya sofi berkali2 menjatuhkan kunci mobilnya dan tidak mampu memasukkannya ke kontak.

Selama diperjalanan sofi dengan suara bergetar menceritakan apa yg mungkin menimpa rida.
Walaupun laura agak kurang percaya dengan takhyul, tapi mau tak mau dia berfikir dua kali tentang 'dia' yang kata sofi telah membunuh rida.

Sesampainya didepan rumah rida, kompleks perumahan elit dibilangan jkarta selatan itu sangat ramai, beberapa mobil polisi terparkir dihalaman. Orang2 terlihat hilir mudik dan terlihat disana,diberanda rumah besar itu kedua orang tua rida sedang berbicara dgn seorang polisi. Ibunya tak henti2nya menangis,, kadang menjadi histeris, dan pingsan..
Beberapa orang menolongnya.

Sofi dan laura mendekat.
Ia menemui ayah rida, mengucapkan rasa duka yg sedalam2nya, ayah rida memeluk kedua sahabat putri satu2nya itu.

Didalam ruang tamu mereka melihat ibu rida masih pingsan, beberapa orang wanita berusaha membuatnya siuman.

Laura lalu menggamit lengan sofi mengajaknya langsung kekamar rida, kamar tempat mereka kadang menghabiskan malam dgn begadang dan bercanda2 tawa.

Didepan kamar sudah terpasang police line..
Kertas panjang berwarna kuning itu selalu membuat sofi merinding.
Ia tidak menyangka garis kuning itu terpasang dirumah sahabatnya sendiri.

Laura yang melihat lebih dulu kedalam kamar,
Ia cuma bisa mengintip dari pintu yg tidak tertutup sempurna.

Dilihatnya beberapa orang berseragam forensik kepolisian tengah memeriksa jasad Rida dan seluruh kamarnya.

Mata laura membesar,,
Melihat jasad temannya terbujur kaku dilantai. Dengan mata melotot dan mulut terbuka lebar.
Wajahnya menjadi biru, sementara lehernya hampir putus seperti terjerat sesuatu.
Laura mundur kebelakang..
Menabrak tembok dibelakangnya.
Memejamkan matanya, menarik nafas dalam2 dan berusaha menghilangkan rasa mual diperutnya.

Sofi bermaksud melihat mayat rida tapi ia langsung ditarik oleh laura.
Ia yakin sahabatnya yg satu ini tidak akan cukup tegar melihat kondisi mengenaskan rida.

*
keesokan harinya mereka menghadiri pemakaman rida.
Sahabat mereka Lucy sudah tiba dari surabaya,lucy langsung berangkat kejakarta setelah laura menelponnya. Mengabari tentang rida dan tentang semuanya..
*

Didalam kamar sofi,
Mereka bertiga masih membisu.
Tak ada yang berani memulai percakapan lebih dulu.
Sofi masih diatas ranjangnya,memeluk guling besar sambil melamun.
Di lantai,diatas karpet tebal laura dan lucy membuka2 album foto kenangan semasa mereka satu sekolah dulu.
memandangi gambar satu demi satu tanpa suara.

''kriiiiiiiiiing......''
bunyi telpon mengagetkan mereka.

''halo,,... Iya,,ini sofi.
Iya tante,, ada apa..''

''appaaaa......!!! Tante yakiin?? Heemmm...sayaa,, sayaaaa tidak tau tante.
Maafkan saya..''

Wajah sofi memucat, keringat dingin membasahi dahinya..
Kedua temannya menatap penuh tanya padanya.

''ada apa sof,,, siapa tadi yg menelpon??'' tanya laura.

''itu,,, mamanya rida..
Dia bilang pihak forensik menemukan sayatan di tangan kanan rida.
Sayatan menggunakan benda tajam..
luka2 itu membentuk sebuah kata.....
LIANA''
Suaranya sudah bergetar hebat saat mengucapkan kata itu..

Begitu pun laura dan lucy, mereka seperti tersengat arus listrik mendengar apa yg dikatakan sofi barusan.

*
*
Malam ini mereka bertiga tidur dalam gelisah luar biasa.
Berdempetan dalam satu ranjang pun tidak memberi rasa aman.
Sepertinya ada suatu kekuatan jahat yang sedang membayang-bayangi ketiganya.
Memberi aroma mengerikan di setiap tarikan nafas. Membuat jantung seakan2 berpacu dengan waktu.
Sroma kematian yang memualkan.

*
*
Sofi bermimpi,
Didalam mimpinya ia bertemu rida...
Rida sahabatnya mengenakan seragam smu, dan sedang membaca buku membelakangi sofi.
''rida...''
Sofi menyentuh bahunya.

Ia berpaling,menoleh pada sofi..
membalikkan wajah tanpa memutar posisi tubuhnya.
Mebuat sofi ketakutan setengah mati.

Rida menatapnya dengan wajah kebiruan, mata melotot, mulut ternganga
Dan leher yang hampir putus...

Darah membasahi seragam putihnya.

Tidak,,bukan...!
Tetapi darah itu membasahi seragam putih bajunya sendiri,, sofi merabanya.. Merasakan cairan lengket berbau anyir ditangannya...
Ia menjerit.... Tapi tak sanggup... Karena
Lehernya hampir putus..!!!!

*
*
*
Bersambung...

trims buat yg masih mau baca,,, ditunggu lanjutannya yaaa....

Kutukan Liana Part 1

---KUTUKAN LIANA---

FOLLOW: @azura_carmina
karya: Farah Lucyana

''KRIIIIING''.. jam weker berdering tepat menunjukkan pukul 6 pagi.
Dengan agak malas2an, sofi membuka matanya sebelum akhirnya duduk di ranjang besarnya yg empuk.
lalu dengan berat hati menyingkap selimut tebalnya, berjalan ogah2an ke kamar mandi.

''ah,, I hate monday..''
dia berkaca didepan cermin oval kamar mandinya.
Mungkin karena semalaman ia terlalu asik chating dengan teman2 semasa smu nya dulu ia sampai lupa waktu.
Sudah hampir dini hari ia baru bisa merebahkan diri diranjangnya.

''maaaa...liat kunci mobil ku ga??'' ia berteriak dari lantai dua.

''coba liat di atas kulkas, kayaknya kemarin mama taruh disitu'' mamanya tak kalah kera menyahut dari ruang makan.
Sementara ayah sofi hanya geleng-geleng kepala.

''aq berangkat ya mah, pah, udah telat nii.. Ucapnya seraya menyambar selembar roti di atas meja makan.
Ia berlari2 kecil menuju garasi, lalu melajukan sedan merah nya dgn cepat.

''aduuhhh,, moga2 gw ga terlambat. Mana dosennya killer lagi..'' ia berkata dalam hati.

*
Dikampus,
Sofi hampir menabrak tong sampah ketika memarkir mobilnya. Lalu berlari menaiki tangga,secepat kilat menuju kelas pagi ini.
Sampai di muka kelasnya ia bernafas lega, teman2nya masih terdengar mengobrol.
''syukurlaahh... Pak Sam blum dateng'' dengan tenang ia melangkah kedalam.
Langsung menemui sahabatnya.
''hai,,kenape lo telat. Untung pak Sam blom dateng. Coba kalo udah, dicekek loo..'' alya langsung menyerangnya..
Sofi hanya tertawa geli.

*
''srupuuuttt....''
sofi mengisap es tehnya, ia sedang bercerita pada alya bahwa semalam ia terlalu senang,ketika mendengar sahabatnya waktu smu dulu akan kembali dari jepang. Makanya dia chating dgn dua sahabatnya yg lain,agar minggu depan datang kerumahnya.
''Yah,itung2 reuni ga resmi lah..'' katanya pada alya.

Semua menyanggupi,minggu depan mereka akan berkumpul dirumah sofi dan menginap disana.

*
''al,gw balik dulu ya, lo bener ga mao bareng gw?''
Dari dalam mobil sofi berteriak pada alya.

''ga deh, gw mo nyari bahan dulu ke perpus.
Lo duluan aje deh..'' balasnya

Saat sofi tengah mengendarai mobilnya dengan agak santai,karena jalanan tidak macet, tiba2 matanya melihat sesuatu. Atau lebih tepatnya seseorang.
Orang yang dulu pernah dikenalnya.

Sosok misterius yg berjalan perlahan melewati mobilnya. Membuatnya mengerem mendadak dan menimbulkan suara berdecit.
Sosok yg mengenakan baju berwarna krem,dan rambut panjang tergerai.

Benarkah itu 'dia'?
Tapi sofi tak meragukan penglihatannya.
Ia tidak akan mungkin lupa dengan 'dia'..
Orang yg dikenalnya semasa smu.
Kenangan buruk itu kembali melintas.
Menampakkan bayangan gambar2 mengerikan yg menguak memory dalam otaknya.

bayangan tentang 'dia' yang menjerit..
Atau berteriak minta tolong.
Sampai akhirnya sesuatu yang paling mengerikan menimpanya..

Tapii,, bukankah 'dia' sudaahhh.....

Aahh,,sofi takut membayangkan apa yg muncul difikirannya.
Ia merasakan dingin di sekujur tubuhnya membayangkan kemungkinan itu.

Aq harus memberitahu yang lain, aq harus secepatnya menghubungi mereka..!!

Sofi menepi,memarkir mobilnya dibawah pohon akasia.
Meraih handphone dengan gemetar,,
Berkali2 salah memencet nmor,hingga berhasil menelpon Rida.

''halo,,ya ada apa sof..??'' rida menjawab panggilannya.

''..rida,,'dia' kembali..'' suara sofi bergetar.

''maksudmu 'dia' ,,??
Bukankah dia sudaahh....''
Rida tak mampu meneruskan kalimatnya. Entah kenapa kamarnya tiba2 mnjadi sunyi. Bahkan rida bisa mendengar degub jantungnya yg tak beraturan..
Dan ia merasa seseorang mengawasinya,,, disudut kamar ekor matanya menangkap bayangnnya.
'dia' datang untuknya..

''haloo,, rid,, kau masih disana?'' sofi masih menunggu jwaban temannya.

Sampai rida berkata dengan lirih..

''...'dia' disini sof,, 'dia' datang untuk membunuhku...''

''halo..haloo.. Ridaa,..
Sofi berteriak ketakutan sekaligus panik..
Ia mengkhawatirkan sahabatnya..
Lalu terdengar jawaban diseberang telponnya..

'' AAAAAAAAAAAAA............
TIDAAAAAAAAAAAAAKKKK..... !!!!!''

Sofi menjauhkan hndphone dari telinganya..
Ia ngeri mendengar jeritan rida..
Sofi membanting telponnya..
Menutup wajahnya.
Ia menangis sedih,, dan ketakutan..!!!

*
Bersambung

*
Siapa 'dia' dan apa yg di inginkannya,,???
Tunggu lanjutannya yaa..

Triiimmssss.

TWINS PART 4

***Twins 4***

BY:Farah Lucyana

************

“”AAAAAAAAAA”
Mary berteriak, ia tak ingat apa-apa lagi setelahnya.
Namun samar-samar masih terdengar jeritan panic orang tuanya,, dan teriakan mereka, sebelum semuanya jadi benar-benar gelap.

Berat,rasanya berat sekali kepalanya. Seakan ada beban seberat satu ton yang menimpa mary. Perlaha ia membuka matanya.
Telinganya menangkap pembicaraan beberapa orang didekatnya. Ya,itu suara ibunya. Tapi ia tak mengenali suara yang satunya. Semakin lebar ia membuka matanya, menahan silau yang meneroboss dari kisi2 jendela kamar tempatnya berbaring.
Ahh,, ia tahu dimana ia berada. Tak salah lagi,ia berada dirumah sakit.
Ia memanggil pelan ibunya.
Lalu dengan tergesa dan ekspresi cemas yang terpancar dari raut wajahnya wanita itu memeluk mary.

“syukurlaahh sayaang.. ibu sangat khawatir. Jangan pernah melakukan itu lagi ya..”
Pinta ibunya.
Mary berfikir, melakukan apa??
Memang apa yang sudah dilakukannya hingga ia berada dirumah sakit. Bukankah tadi mereka sedang berenang dilaut.
Kemudian,, rosee...
Aahh,, ia memejamkan mata rapat-rapat, berisaha menghilangkan bayangan buruk tentang saudara kembarnya itu. Rasa penasaran membuatnya bertanya lemah pada ibunya,

“memang apa yang ku lakukan ma, dan kemana rosee??”

Ibunya berhenti sejenak,berusaha memikirkan jawaban yang tepat untuk putrinya itu.
“heemm..tadi kau dan saudaramu bermain menyelam di laut. Seperti yang dulu sering kalian lakukan. Apa kau lupa?”
Tanya ibunya. Ketika dilihatnya mary masih bisu,kemudian ia menyambung

“saat itu aku melihat kalian berdua tak kunjung menyembul dipermukaan, aku berteriak pada ayahmu,, dia berusaha menyelamatkan kalian berdua, tapi saat itu aku melihat ayah hanya menggendongmu,, sementara rose berlari keluar dari laut dan berlari sangat cepat ke pepohonan kelapa. Aku berusaha memanggilnya tapi ia terlalu cepat, dan menghilang direrimbunan perkebunan.”

Ia menarik nafas sejenak, kemudian melanjutkan.
“kau tahu mary, jika saja ayahmu tak secepatnya membawamu kesini, mungkin kau tidak akan tertolong.” Airmata mengalir dikedua pipinya yang lembut.
“ayahmu sekarang sedang mencari mary, dibantu sheriff dan penjaga pantai. Mungkin rose merasa bersalah melihat dirimu tenggelam,jadi dia langsung pergi dari sana.
Padahal semua ini hanya kecelakaan,, kau tidak marah kan pada saudaramu mary?”
Mary menggeleng perlahan. Namun entah kenapa didalam hatinya ia berteriak,,
“DIA BUKAAANN ROSEEEEE..
DAN DIA BERUSAHA MEMBUNUHKUUUU...!!”

Tetapi kata-kata itu menghilang begitu aja seperti tertiup angin. Satu hal yang pasti dan diyakini Mary, dia bukan rose, dan dia akan kembali lagi jika memang benar dia beusaha melenyapkan diri mary.

kunjung tiba.
Didalam kamar ia masih terus terbayang-bayang kejadian mengerikan dipantai tadi. Ia masih tak mengerti mengapa ia bias tenggelam, apa mungkin rose palsu itu yang menenggelamkannya??
Ia masih diliputi tanda tanya besar.

“sayaaang,,kau tidak tiduurr kaann”

Ibunya masuk kedalam kamar, dengan membawa sebuah baki perunggu lebar. Lalu meletakkannya diatas meja kecil disisi pembaringan. Disana sudah ada semangkuk sup ayam lengkap dengan beberapa iris roti dan potongan buah plum segar di atas piring kecil.
Segelas air putih dan beberapa pil dari dokter untuk memulihkan kondisinya.

“heeeemmmm Sup ini benar-benar haruumm”
Ucap Mary saat ibunya mendekatkan mangkuk untuk menyuapinya.
Saat itu dia merasakan kasih sayang yg benar-benar tulus dari ibunya.
Suapan terakhir,kemudian dilanjutkan dua butir obat dari dokter.

“sayaaaang,, Maryy....”

Terdengar suara pintu terbuka dari lantai bawah. Teriakan ayahnya membuat mary terkejut, ia masih tidak sanggup membayangkan jika harus bertemu rose palsu itu lagi. Lalu kembali terdengar suara ayahnya memanggil ibunya,
“rose sudah ku temukan”

Segera ibu mary dengan setengah berlari menuju ruang tamu. Disana ia melihat john,suaminya sedang duduk diatas sofa besar empuk bersama rose di pelukannya.
Ia berlari,memeluk putrinya itu.

“oohh..sayangku rose,,aku mohon jangan pernah pergi lagii..”
Agak terisak ia berkata pada rose. Dijawab dengan kata-kata dingin dari bibir rose

“tidak akan ma. Aku tidak akan meninggalkan rumah ini. Selamanya..!!!”

Mary yang sudah berada di ujung tangga seketika bergidik hebat mendengar saudaranya berkata demikian. Ia hamper tak mempercayai pendengarannya.
Mengapa gadis dalam lukisan yang menyamar jadi rose itu tak ingin pergi dari rumah ini.
Sebenarnya apa yang diincarnya.

Mary mengintip dari balik lemari hias di samping meja makan. Ia mengamati ternyata sekarang wajah rose tak seperti terakhir dia lihat. Dia sudaqh terlihat benar-benar seperti rose yang asli.

Mary kembali kekamarnya. Ia tak sanggup bertemu muka dgn gadis itu. Ia masih memikirkan sebenarnya dimana rose yang asli, rose saudara kembarnya. Ia menangis, tersedu di balik selimut tebalnya. Ia menutui wajahnya dengan bantal, agar tak seorangpun mendengar tangis pilunya.

Pintu kamarnya terbuka perlahan,, ia mengintip dari celah selimut,,
Astagaa,,apa yang dilakukannya disini..!!
Jerit hatinya.

Rose masuk,menutup rapat-rapat pintu dibelakangnya. Ia tersenyum kearah Mary,ia tahu mary memperhatikannya dari balik selimutnya.
Ia semakin mendekati bibir ranjang, duduk diatasnya dan tersenyum sendiri.
Lantas berkata pada Mary,

“aku sudah menduganya kau akan tau Mary, sekarang kau juga tahu siapa sebenarnya diriku. Dan kau kini juga tahu kelemahanku, air..!”
Rose berhenti bicara, menghela nafasnya,kemudian menyambung berkata,

“aku tahu kau peduli pada saudara kembarmu,rose. Dan satu hal yang aku ingin kau camkan baik-baik. Jangan pernah coba-coba menyakitiku, atau kau tak akan menemui saudara kandungmu. Dan kau harus menerimaku sebagai saudara seumur hidupmu.”

Mary menggigil hebat dibalik selimutnya.

“tapi aku punya satu permainan untukmu mary, jika kau masih sayang pada rose,kau boleh mengikuti permainan ini,tapi jika kau takut maka tidak usah mencobanya. Dan kita bias mencoba menjadi saudara selamanyaa....
Hahahahahahaaaa....”

Terdengar tawa memuakkan dari mulut gadis itu. Mary ingin muntah mendengarnya. Sebuah tawa menjijikan sekaligus kejam yang bias membuat siapapun merasa tak nyaman saat mendengarnya.

“Braaakkk” pintu menutup keras,rose telah kembali kekamarnya. Meninggalkan mary dengan kengerianny sendirian. Mary membuka selimut tebal yang membungkus dirinya, menarik nafas kuat-kuat,karena selama tadi rose berbicara ia hamper tak dapat bernafas.

“aku harus menemukan saudara ku yang asli. Aku harus menyelamatkan Rose,,
Apapun taruhannya,, aku lebih baik mati daripada bersaudara dengan gadis iblis itu..!!”

Dengan keberanian yang susah payah dikumpulkannya, Mary bangkit, turun dari ranjangnya dan berjalan ke kamar rose. Disana ia melihat rose sedang bercermin, mencoba-coba aksesoris milik saudaranya itu. Ia ingin berteriak
“jangan sentuh milik rose..!!”
Namun sulit sekali ia mengeluarkan kata-kata. Ia terus menerus menguatkan tekad dalam hatinya,, “tunggu saatnya mary,, sabaarr,,sabaarr”
Fikirannya seperti berkata pada dirinya sendiri.

“apa permainanmu..!
Aku akan ikuti. Dan aku tidak takut padamu..!!”

Terdengar gejolak marah bercampur dengan rasa frustasi dan ketakutan yang terpendam dalam suara Mary.
Ia hhanya berdiri didepan pintu,tak ingin masuk kedalam kamar yang kini dirasakannya memiliki aura kegelapan.

“ooo...ternyata kau,aku kira kau tak punya nyali untuk mengikuti permainanku..”
Rose berkata dengan nada yang benar-benar membuat Mary muak.

“aturan mainnya sederhana,,temukan Rose sebelum ulang tahun kita. Jika kau berhasil menemukannya, maka aku akan dengan sukarela pergi.
Tapiiii..... ” Rose tersenyum licik dengan seringai iblisnya.

“Jika kau gagal,, maka kau HARUS MATI..!!!”
Kembali rose palsu itu tertawa membuat seakan-akan udara diseluruh ruangan itu terisap habis sehingga membuat dada mary sesak.
Ia tak mau berfikir dua kali, lantas dengan keyakinan penuh dia menjawab,

“aku terima persyaratanmu..!!”

“”baik perjanjian darah ini sudah di ikat...
HA..HA..HA..HA..”

Mary berlari kekamarnya, ia kembali menangis. Hati kecilnya ketakutan namun tekadnya sangat-sangat bulat, ia akan memp[ertaruhkan nyawanya demi menolong saudara kembarnya....

*******

Nantikan lanjutannyaa

Salam sayang

TWINS PART 3

***Twins 3***

By:Farah Lucyana

********
“Tidaaaaakkkkkk...!!!”
Mary berteriak histeris mendapati gadis yang berbaring diatas ranjang saudara kembarnya.
Ia mundur beberapa langkah, tubuhnya terbentur sisi pintu yang terbuka separuh dibelakangnya.
“buk,,buk,,buk,,”
Terdengar langkah tergesa menaiki tangga. Kedua orang tua mary masuk, bingung dengan apa yang dilihatnya. Mary dgn tampang pucat pasi dan tubuh menggigil mengkeret ke sisi tembok. Keringat dingin mengalir di pelipis dan sepanjang lehernya.
Tatapan Mary lurus menatap kedalam kamar. Ibunya mengikuti arah pandangan putrinya tsb, kemudian menjerit tertahan,
“Astagaaa..!!”
Kemudian ia berlari kedalam kamar, serta merta memeluk gadis yang sudah dalam posisi duduk itu.

“syukurlah roseeee.....”
Isak ibu muda itu.
Ayah mereka pun masuk kedalam kamar, memeluk putri mereka yang lebih dari dua pekan menghilang.

Apa,,rosee...!!
Apakah mereka tidak melihat wajah gadis itu. Atau orang tuaku sudah gila..!
Fikir Mary. Ia memberanikan diri mengintip kedalam. Kedua orang tuanya masih dalam posisi merangkul gadis itu.
Tidak mungkinn..!!!
Apakah mataku sudah menipuku?? Atau malah fikiran ku yang terganggu,
Tidaakkkk,aku masih waras. Aku yakin 100 persen. Batin mary bergejolak, saat memandang gadis dibelaian ibunya itu memang rose.
Mary melongokkan kepalanya lebih dalam, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa gadis itu memang rose, saudara kembarnya.

“mary,,, kenapa kau diam saja. Tidakkah kau senang saudaramu sudah kembali”
Tanya ayah ibunya.
Mereka mengajak mary masuk dan duduk bersama mereka bertiga.rose pun memandang penuh rasa sayang pada mary.

“aku merindukan mu Mary,, aku sangat merindukan muu...”
Rose memelukm erat tubuh mary,tapi saudara nya belum bisa sepenuhnya percaya, ia tak menanggapi pelukan hangat saudaranya. Badannya terdiam kaku menerima pelukan itu.

Malam itu mary hanya menatap langit2,, tak dapat memejamkan mata sedikitpun. Ia tahu ada yg tidak benar,tapi dia tak tahu apa itu,,
Apakah dirinya sendiri yg terlalu dikuasai fikiran buruk, apakah disini sedang terjadi hal buruk. jika pilihan kedua yang benar, maka ini akan menjadi benar-benar buruk,, ujarnya dalam hati.

Saat sayup2 terdengar kokok ayam jantan bersahutan, mary baru saja bias terlelap. Tak lama kemudian terasa sentuhan di bahunya. Perlahan ia membuka matanya. Ia terkejut,disamping ranjangnya ia mendapati rose sudah berdiri dan tersenyum manis padanya.

“bangun kau putri tidur..”
Ucapnya tertawa seraya menarik selimut mary dari atas ranjang. Melemparkannya begitu saja kebawah dan melompat keatas ranjang saudaranya.
Mary yg semula kaget akhirnya bisa tertawa dgn lebih rileks, ia benar2 seperti rose,fikirnya.
Berarti kemarin hanya fikirannya yang sedang tak menentu.

*******
Pagi itu mereka berempat sarapan dengan kebahagiaan yang amat sangat. Ayah ibu si kembar mensyukuri bahwa rose telah kembali, dan mary pun terlihat riang kembali, bersenda gurau dengan saudara perempuannya.

Akhirnya diputuskan bahwa hari itu untuk merayakan kembalinya rose dirumah itu, maka hari ini mereka berempat akan pergi kepantai.
Mary langsung menjerit kesenangan,sementara rose hanya diam saja. Ayahnya menganggap rose masih trauma dgn hal2 yg dialaminya saat dirinya menghilang. Namun rencana itu tetap dijalankan. Mary membantu ibu mereka berkemas, menyiapkan bekal untuk makan siang, dan pakaian renang serta handuk2 dan pkaian ganti.
Hampei pukul sebelas mereka sudah berada didalam mobil yang akan membawa mereka ke laut.

Rose terlihat masih membenahi peralatan yang dibawa mereka. Merapikan bekas baju2 yg berserakan, di kejauhan terlihat ayahnya sudahn mengajak mary berlari. Mereka bermain bola pantai.

Ada saja yg dilakukan rose hingga dirinya tak perlu ikut berenang. mary datang,heran menatap rose masih duduk diatas tikar bersama ibunya.

“ayolah rosee,, bukankah kau sangat menyukai laut? Malah kau lebih pandai berenang dibandingkan aku. Kenapa kau tidk mau berenang,pdahal hari ini begitu panas, rasanya pasti asyik menceburkan diri klelaut.”
Mary setengah memaksa dan menarik tubuh saudara kembarnya.
Ayahnya berlari kearah mereka menggendong tubuh mungil rose agar lebih cepat sampai ke dalam air. Sementara mary tertawa2 dibelakang mereka. Ia begitu gembira hari ini.

“byuurrrr...”
Aire laut memercik wajah mary saat ayahnya menjatuhkan rose dilaut. Ia sendiripun langsung berenang ke tempat yang lebih jauh. Mary mengekor ayahnya. Namun tak berapa lama ia heran, kenapa rose tak kunjung datang menghampiri mereka berdua, mary berbalik arah,. Ia berenang sekuat tenaga mencapai tempat rose tadi tercebur. Saat itu dilihatnya kepala rose terendam separuh,yg terlkihat hanyalah rambutnya.
Mary mendekat menarik tubuh rose agar menghadapnya.

Mary tercekat, ia menatap dengan pandangn kaku pada wajah didepannya. Sekujur tubuhnya menggigil dalam udara panas, ia berhenti bernafas, kerongkongannya bahkan sulit menelan air liurnya sendiri.

Disana berdiri rose, tapi dengan wajah yang menakuitkan. seraut wajah gadis yang seakan2 lumer dan meleleh laksana lilin tersentuh panas.
Atau lebih mirip seperti,

Wajah dalam lukisan yang tersiram air..!!

****************

Salam sayang

TWINS PART 2

**twins 2**

By:Farah Lucyana

*******

Suasana muram Sangat terasa dirumah besar itu.
hilangnya rose yg telah lebih dari sepekan mampu membuat hilangnya ''kehidupan'' didalam keluarga mereka. Ditambah mary yg seperti enggan berbicara pada siapapun,bahkan ayah dan ibunya.
Ia masih shock dgn hilangnya saudara kembarnya,rose.

Sore itu dikediaman keluarga john kedatangan seorang tamu.
Ia mengenalkan dirinya sbg madam Greta.
Seorang cenayang dari suku gypsy yg kebetulan melintas didaerah tersebut.
Ia mengatakan sudah mendengar desas desusu tentang hilangnya gadis kecil putri john.
Ia meminta ijin untuk membantu kedua pasangan suami istri itu.
Tentu mereka sangat senang menerima bantuan dari Madam Gretha.

Mereka menentukan waktu yg tepat untuk
''membebaskan'' rose.
Karena madam gretha berkata bahwa rose masih berada disini. Dirumah ini.

''besok malam,, adalah malam bulan sabit terakhir,, bentuknya sudah semakin tipis.
Saat itulah aku mencoba mnyelamatkan gadis itu.
Saat bulan tinggal satu garis saja''
Ucap Gretha perlahan.

****
Esok malam tepat tengah malam mereka berempat,, masuk kedam gudang bawah tanah.
Madam gretha berkata itu adalah sisi tergelap dari rumah ini.

Mereka diperintahkan duduk di sudut,, sementara madam gretha maju dan merapalkan kalimat2 aneh dan terdengar mendesis,menyeramkan.

Tak lama, seluruh ruangan bwrgetar,, lampu bergoyang terayun2 hingga akhirnya pecah berkeping2.

Mereka menutup kepalanya.
Saat itu lukisan bocah itu dan rose terbanting kebawah.
Gretha mengambilnya, menunjukkan kepada orang tua mary & rose.
Ibu mereka menangis histeris dan akhirnya tak sadarkan diri.
Sementara Ayah mereka hanya meneteskan airmata. Nafasnya terlihat tersengal seperti menahan sebuah gelombang besar yg menghantam dadanya.

Gretha meraih kembali lukisan itu.
Mengangkat tinggi2 diatas kepalanya. Kemudian keanehan terjadi.
lukisan itu melyang2,, gretha kembali membaca mantra2 singga lukisan itu terpental membentur tembok dibelakangnya. Memcahkan pigura kayu yg membingkainya.
Begitupun gretha,ia terlemapar hingga kepalanya terluka karna mngenai pinggir kayu lemari.

Lalu semuanya sunyi, senyap.
Gretha membimbing mereka keluar dari sana.

*******
Didalam ruang tamu gretha tergesa keluar dari rumah itu,, sebelum pergi ia berkata.

''aku telah membebaskan gadis itu. Skrg dia mungkin ada dikamarnya.

Aku harus pergi sekarang..!''

Tanpa meninggu jawaban dari si empunya rumah ia berlari, berlalu secepat mungkin.

Mary sudah tak bisa menunggu, ia berlari kelantai 2, menuju kamar Rose.

Ia membuka perlahan pintu kayu itu,, melihat ada seorang gadia trtidur membelakangi dirinya.
Gadis itu mengenakan piyama yg sama dgn dirinya.

''roseee.. Ini aku roseee..''

Perlahan ia menyentuh bahunya,, berharap rose menoleh dan terbangun.

Lalu gadis itu menoleh kearah mary, tersenyum manis sekali.

Mary memucat.
Keringat berjatuhan dikeningnya. Tubuhnya dialiri rasa dingin yg amat sangat.

Gadis itu bukan rose..!!

Dia adalah gadis didalam lukisan..!!!

*******

Sepotong cerpen untuk menemani malam pembaca

Salam sayang

Holla!

Hai apa kabar para sobat CERPEN WORLD? Malam ini saya akan mengepost beberapa cerpen dari penulis penulis berbakat seperti Farah Lucyana dan Deeva.. Oke silahkan cek daftar cerpen malam ini pemirsa :)
Salam sayang, Ayy

TWINS part 1

***twins***

By: Farah Lucyana

Kedua remaja kembar itu berdiri bersisian, menatap pada gambar sebuah lukisan didepannya. Orang tua Mereka baru saja pindah rumah. Dari apartmen kecil dan ramai dipusat kota mereka memutuskan membeli sebuah rumah tua besar di sebuah pedesaan dekat kota.

Rose dan Mary,, sepasang gadis kembar berusia 12 tahun.
Mereka menjelajah ke sekeliling rumah baru mereka. Terus berlarian kesana kemari hingga akhirnya mereka menemukan sebuah lukisan bocah perempuan di dalam basement.

Bocah itu berambut pirang ikal,, dengan pipi membulat dan bibir berwarna merah.

Rose agak merinding saat pertama kali melihatnya. Lain dengan Mary,ia tampak senang dgn lukisan itu.

*******
sebulan berlalu,, Rose mulai merasa ada yang aneh dengan diri saudara kembarnya. Kadang ia sesekali mendengar Mary tertawa2 senang. Seperti bercanda dgn seseorang.
Atau ia terdengar mengobrol dgn suara berbisik ketika malam telah larut.

Rose sudah menanyakan hal itu pada saudaranya, namun Mary seperti selalu menghindari pertanyaannya.

Sampai pada suatu malam, rose yakin mendengar mary mengobrol dikamarnya.
Ia berjalan mengendap2, mengintip dari lubang kunci,, ia tersentak!
Mary sedang mngobrol dengan lukisan itu!

Ia turun kelantai bawah dan membangunkan orang tuanya.

Ketika pintu dibuka, ayah rose dan mary sangat marah.
Baginya tindakan mary sudah tidak wajar.
Ia tak mau putrinya nnti di anggap gila oleh orang lain.

kemudian John,ayah mereka membawa lukisan itu kembali ke basement.
Menaruhnya di atas lemari tua hingga hampir menyentuh langit2.
Ia yakin putrinya takkan mampu menjangkaunya.

******
Sementara didalam kamar terlihat Mary begitu marah pada Rose.
Ia berkata,
''rose,, kau telah membuatnya marah.
Benar2 marah..!''

Malam semakin larut.
Rose masih terjaga di ranjangnya.
Sesaat kemudia terdengar ketukan dipintunya.
Ia membuka,, ia melihat saudara kembarnya di Ujung tangga.
Tangannya melambai seperti mengajaknya turun kebawah.
Rose mengikuti Mary.
Ia penasaran apa yg ingin
Dilakukan mary.

Mereka terus berjalan dengan mary didepannya.
Sampai di pintu basement langkah rose terhenti, ia ragu apakah ikut masuk atau tidak.
Namun terdengar
''ayolah roseee... Siniii...!''

Rose melangkah perlahan. Ruangan tampak redup dgn lampu bervoltase rendah.

Ia melihat saudaranya berjongkok di depan sebuah lemari.
Rose mendekat, menyentuh pundaknya.

Astaga..!!
rose terpekik..
Ia terkejut bukan kepalang, karena Yg menatapnya bukan mary, melainkan bocah perempuan dalam lukisan.
Rose ingin berlari, tp terlambat.
Tangan2 mungil berlumur darah terus menyeretnya..
Rose meronta,, berteriak,, namun usahanya sia2.
gadis itu terlalu lemah.

*******

Sirine polisi berdenging pagi itu.. Membuat suara bising dan bergidik siapapun yg mendengarnya.
John baru saja melaporkan hilangnya putrinya Rose Hardwick.
Yang sejak malam kemarin hingga hari ini tak ada jejaknya sama sekali.
Saudara kembarnya tak banyak membantu.
Ia hanya terus menerus berkata..

''rose di ajaknya pergi.
Ia hanya ingin bermain''

Orang tua mereka begitu prihatin melihatnya.

******
Didalam basement,,,
Di atas sebuah lemari tua, ada sebuah lukisan yg tersimpan disana.
Gambar seorang bocah perempuan berambut pirang.,,
bersama seorang gadis manis dgn ekspresi ketakutan di wajahnya.
Rose..!

*******
Sepotong cerpen untuk menemani malam pembaca..

Salam sayang