Kamis, 29 Agustus 2013

Teror Via Email Part 4 (Ending)

Teror Via Email Part 4 (Ending)
Created : Alya Annisaa
Follow : @azura_carmina
Catatan : Cerita ini terinspirasi dari urban legend yg terkenal di Amerika.
Saya hanya meminta cerita ini dihargai dan tinggalkan jejak anda di kolom komentar. Terimakasih \(´▼`)/\(´▼`)/ 

******************************

Ia berganti wujud. Aku bahkan tak mempercayai apa yg aku lihat saat ini..... Ia berubah menjadi gadis yg kutabrak waktu itu!!

"Kau siluman!! Apa yang kau inginkan dariku?!!"

"Ahahahaha aku ingin darah dibalas darah. Kau dan keluargamu terkutuk!! Lihatlah ini......"

Tiba-tiba dengan singkat, aku melihat adegan-adegan itu. Andreas yang marangkul Alyssa di pemakaman. Andreas yg murka ketika cintanya di tolak Alyssa. Andreas yg bersekongkol dengan Alyssia membunuh Alyssa. Alyssa yg di cekik tepat disebuah perpustakaan dan mayatnya di buang ke sungai. Seorang ahli ilmu hitam mempraktikkan ilmunya diatas makam Alyssa, kemudian Alyssa bangkit dari kubur!! 

Aku tak menyangka kakakku sendiri yg membunuh makhluk jadi-jadian di depanku ini ketika hidup.

"Ahahahaha bagaimana? Sekarang kau sudah mengerti bukan? Kau tau dendam yang kubawa sampai mati inilah yg membuatku tetap hidup..."

"Heh kau sudah mati tau! Jgn merasa hidup lagi!" Celetukku.

"DIAM!!!!"

"Kembali lah ke alammu dengan tenang. Kumohon maafkanlah kesalahan mereka"

"Kau tak mengerti gadis kecil! Kau tak mengerti bagaimana sakitnya ketika kau menyadari saudaramulah yang bernafsu menyiksamu. MEMBUNUH!!"

"Dan kekasihmu, dia rela mati karena dirimu! Demi cinta kalian! Dan saat kau bersedih karena kehilangan seseorang yg berharga itu, datang sahabat lelakimu memberikan hatinya.. Apa yg akan kau lakukan? Dia sahabatmu, kau tak ingin menyakitinya. Tapi kau pun tak ingin mendustai hatimu sendiri!"

"Dengan kejinya ia (saudaramu) dan sahabatmu, menyiksa dan mengurungmu. Memperlakukanmu tidak manusiawi! Sampai suatu ketika kau menyadari penyebab segalanya, inti dari rasa iri itu. Ia juga mencintai kekasihmu! Namun kekasihmu tetap memilih setia, lalu ia pun sakit hati. Ia merencanakan sesuatu yg buruk terhadapmu dan kekasihmu, dan dia takkan berhenti sebelum KALIAN MATI!!!"

Aku terdiam. Sungguh memilukan. Aku sangat merasa bersalah. 

"Ambillah nyawaku bila itu dapat menebus kesalahan kakakku," kataku sedih.

Brakkkk!! Pintu rumah di dombrak paksa. Gadis yg mirip dengan makhluk menyeramkan ini datang menerjang. 
Dia datang sambil menenteng sebuah tas .

"Tidak!!! Dia tidak bersalah!! Aku yang bersalah!! Aku!! Aku yg sakit hati dan iri dengan prestasimu. Aku yg tak ingin ada yg mirip denganku.."

Dia berjalan mendekati makhluk itu. Perlahan tapi pasti. Raut wajahnya distelnya menjadi raut sedih.

Dan........

"Toma sota balcu! Lenyaplah kau!!"

"Tidakkk!!! Akhh kau harus ikut dengankuu...."

"Dengan senang hati Alyssa Nora Ardelya, saudara kembarku"

Aku menyaksikan adegan demi adegan dengan tatapan terpana. Alyssia meneriakkan mantra itu dan menyegel kembali saudaranya ke dalam buku diary. Sinar menyilaukan itu datang kembali... Sangat menyilaukan sampai aku tak bisa melihat. Angin puyuh hitam menyeret Alyssa dan Alyssia masuk ke dalam buku itu. Dan blap, mereka tertelan.

Aku terduduk di sudut kamar, menyesali apa yg terjadi. Andreas, sosok kakak yg sudah lama hilang itu ternyata bersalah atas semuanya. Tapi Andreas dan Alyssia sudah menebusnya sekarang. 

Andreas sejak setahun kmarin menjadi anggota RSJ. Ntah mengapa, itu tiba-tiba saja terjadi. Di siang hari dia mengobrak-abrik rumah dan berteriak tidak jelas, bila malam ia menangis sesenggukan di sudut perpustakaan pribadi keluarga kami. Jangan-jangan alyssa di cekik di perpustakaan itu? Ah sudahlah.. Dia sudah tenang di alamnya.

Kupandangi dari jauh diary itu. Ada keraguan dihatiku untuk mengambilnya,aku takut ikut tertelan. Setelah sekian menit, kumantapkan hati dan dengan gemetar ku ambil diary itu. 

Disampul depannya sekarang terlukis 2 orang gadis kembar yg berpelukan. Mereka tersenyum bahagia. Selesai sudah kasus ini. Eh bukannya tadi alyssia datang membawa tas? Dimana tas itu?

Aku menemukan tas itu di kolong tempat tidurku. Mungkin tadi benda ini ikut terlempar saat angin puyuh lokal datang. Ku periksa isinya, dan hei aku menemukan diary lagi!

"1 Desember 2008
Hola diary! Salam kenal. Namaku Alyssia Baarves. Aku gadis manis yang tengah bersekolah di sekolah swasta di BlackHole City.

Aku mempunyai kakak kembar, bernama Alyssa. Ia begitu populer tak sama denganku. Ia cantik, putih, dan tutur katanya lembut. Oh dia itu menjadi pujaan banyak anak lelaki di sekolah kami.

Tapi kenapa? Kenapa dari sekian banyak anak lelaki itu dia memilih George? Apa dia tidak tau aku sudah lama naksir George? Dasar saudara bangsat!!"

"20 Agustus 2009
Hai diary tersayang. Apa kabarmu?
Aku hari ini berulang tahun lhoo.. Hehehehe

Banyak yg datang di acara ulang tahun kami. Kami? Ya kami, aku dan Alyssa. George juga datang,dia tampan sekali. Oh Tuhan..

Hari ini aku sengaja berdandan. Aku ingin yg terbaik di hari spesial ini.

Saat alyssa tengah sibuk menjamu tamu. Aku dan George pergi keluar mencari udara segar. Ahh hanya berdua. Jantungku berdegup kencang saat George memegang tanganku.

Kurasa saat itulah saat yg tepat untuk mengungkapkan hatiku padanya. Dia mendengarkan keluh kesahku. Kemudian wajahnya mengeruh, dilepaskannya tanganku.

Katanya, 'Tidak Alyssia. Aku tak bisa mengkhianati kakakmu. Kau adalah sahabat sejatiku. Kau sudah seperti saudaraku sendiri. Maafkan aku.'

Aku tertunduk sedih. Aku sakit hati. Dia harus merasakan hal yg sama! Harus!!"

"21 Agustus 2008
Woah hari ini hari yang indah. Setelah George terbunuh karena kecelakaan yg sudah kuatur dgn bantuan Andreas, kini tiba saatnya kematian menjemput Alyssa ahaha atau lebih tepatnya Tuan Puteri yg cantik jelita itu. KAU HARUS MATI ALYSSA!! HARUS!!"

"17 Agustus 2013
Dear diary. Tadi sore aku bertemu dia. Dia adalah adik Andreas. Wah wah sepertinya dia mulai kalut kerena berita hoax yg kusebarkan itu. Ahahahaha..

Nanti akan kukirimkan email ancaman padanya. Aku ingin sedikit menakutinya."

"18 Agustus 2013
Aku tak menyangka adik Andreas itu begitu penasaran dgn berita yg kusebarkan diinternet. Apa ada yg salah? Kurasa akan ada hal yg terjadi padanya. Aku khawatir sekali. Jangan-jangan Alyssa memang datang kepadanya?"

Halaman terakhir............
"20 Agustus 2013
Tak ada kabar dari gadis kecil itu. Hei kau yg membaca diary, kemana saja kau dua hari ini? Maafkan aku yg sudah menakutimu dgn email itu. Maafkan Andreas. Maafkan Alyssa."

'Aku sudah memaafkan kalian semua', aku membatin.
Ku bergegas menuruni tangga, mencari anggota keluargaku.

"Mama, papa, violet.. Dimana kalian??"

Suara krasak krusuk terdengar dari arah gudang. Ada yg menendang dan memukul dindingnya.

"Mama, papa, violet.. Apa kalian disitu?"

Terdengar lagi suara itu. Berarti mereka memang disana.

Pemandangan mengerikan terpampang di depan mataku. Seekor anjing liar menggigit dan mencabik-cabik tubuh Violet. Sementara mama dan papa tak berdaya, duduk terikat di sudut gudang dengan mulut tersumpal.

Usus terburai, lambung dan hati habis dimakannya. Segera kuambil pisau dapur dan kulemparkan ke hewan itu. Pisau menancap tepat di perutnya. Dan akhirnya anjing itu roboh. 

Aku menangis sesenggukan disamping mayat violet, adikku satu-satunya. Kuhapus air mataku sedikit dan kubuka ikatan tali yg mengikat mama papa. Kami berpelukan dan tak berhenti menangisi violet.

☑ THE END ☑
******************************

Apa pesan moral yg didapat cerita ini? 
▸ Kita harus saling memaafkan. Jangan ada dendam di hati kita, krn itu akan merusak hubungan baik kita dgn orang lain.
▸ Amarah adalah emosi. Dan diri sendirilah yg mengendalikan emosi. Jadi jgn sampai karena amarah, kita sampai mencelakakan orang lain.
▸ Rasa kekeluargaan pada saudara harus terjalin. Apalagi kepada saudara kandung.
▸ Iri hati hanya akan menyusahkan diri sendiri dan orang lain.

Ada lagi yg mau menambah kan? Silahkan komen. 

Maaf kalo ceritanya agak membingungkan. Karena saya baru belajar menulis cerbung. Terima kasih untuk yg sudah membaca cerbung "Teror Via Email" dari part 1 - part 4 ini \(´▼`)/\(´▼`)/

#nb : ini asli karya saya (Alya Annisaa). Cerbung ini pertama kali di publikasikan di sebuah Fp misteri. Sekarang saya bukan lagi admin di FP itu (:

Teror Via Email Part 3

Teror Via Email Part 3
Created : Alya Annisaa
Follow : @azura_carmina
Catatan : Cerita ini terinspirasi dari urban legend yg terkenal di Amerika.
Saya hanya meminta cerita ini dihargai dan tinggalkan jejak anda di kolom komentar. Terimakasih \(´▼`)/\(´▼`)/ 

******************************

Sinar matahari pagi masuk ke dalam kamarku. Dengan takut-takut aku membuka mata. Ahh, apa ini? Bukankan ini diary di mimpiku?

Sekarang hari minggu. Hari ini aku bisa lebih leluasa untuk mencari informasi. Lebih baik saat ini aku membaca diary itu saja.

Hanya sedikit informasi untuk menjawab teka-teki yg kutemukan di dalam diary itu. Dan tak pernah ada nama Nora Ardelya disebut-sebut. Sebenarnya dia siapa sih?

Sampai tibalah aku pada halaman terakhir. Di sana terselip sebuah foto yg sama dgn yg kutemukan. Kucari foto yg kmarin ku temukan di laci tempat aku menyimpannya. Tapi hasilnya nihil. Foto itu hilang.

"20 Agustus 2009
Dear diary, ini aku Alyssa. Hari ini aku berulang tahun lho. Sepupu-sepupuku datang semua di acara tadi. Oh iya, apa hadiah yg akan kau berikan padaku?

Ibuku memberi sebuah kue yg teramat lezat sebagai kado untukku. Ayah memberi tiket konser band favoritku. Alyssia memberiku sebuah sebuah kalung cantik. Dan George memberiku sebuah teddy bear pink besar. Senangnya hatiku.

Well hari ini bukan hanya aku yg berulang tahun. Kau ingat Alyssia saudara kembarku? Ibu memberinya kado yg sama denganku. Ayah memberinya sebuah buku yg berisi tata cara bersopan santun. Hmm, George juga memberinya kado, isinya sebuah pita berwarna biru cerah, warna kesukaannya.

Aku sedikit cemburu dibuatnya, apalagi hari ini ia sengaja berdandan agar terlihat sama cantiknya denganku. Jarang sekali ia berbuat begitu. Ah sudahlah, tak baik berburuk sangka pada saudara sendiri.

20 Agustus 2009 (malam, sangat larut)

Oh diary, mengapa ini bisa terjadi? Mengapa Tuhan tak adil padaku. Mengapa Ia mengambil George terlalu cepat? 

Tuhaan.. Tolong jemput aku.. Satu kan kembali aku dengan George.. Aku sangat mencintainya.."

Yeah!! Terjawab sudah sebagian teka teki ini. Tapi aku masih penasaran, siapa anak lelaki yg bersama Alyssa ketika di pemakaman itu? Dan apa hubungannya dengan Nora Ardelya?

******************************
Gedung arsip kota, jam 10 pagi.....

"Apakah bapak pernah mendengar berita ttg pembunuhan gadis bernama Alyssa Baarves? Adakah datanya disini?"

"Sepertinya ada nak.. Coba kau cari di komputer disana itu"

Aku mengetikkan kata di kolom pencarian. Dan data itu keluar begitu saja. 

"Alyssa N.A. Baarves. Seorang gadis yg terbunuh sehari setelah hari ulang tahunnya. Ia dibunuh dengan sadis. Saat ditemukan di sungai dekat rumahnya, kondisi mayat sudah membiru, mata terbelalak, dan terlihat banyak bekas kekerasan pada tubuh korban. 

Kasus itu ditutup pada tahun 2010 karena dianggap buntu. Pihak keluarga sangat tidak setuju dengan keputusan polisi. Sampai saat ini belum ditemukan bukti-bukti yg mengarah kepada pelaku yg misterius."

Haa?? Jadi bukan Nora itu hantunya ya? Semakin membingungkan saja kasus ini.

Dengan iseng aku membuka emailku di komputer itu. Ada 1 pesan masuk.

"Di saat purnama mulai menampakkan wujudnya, aku akan datang. Tunggulah. Kau akan melihat diriku. Kau harus bertanggung jawab!! Darah pengkhianat mengalir di tubuhmu!! Tunggulah, KEMATIAN MENJEMPUTMU!!!!!!"

Apa-apaan ini? Apa kesalahanku? Ya Tuhan.... Dan tunggu dulu, bukankah purnama selanjutnya tanggal 20 Agustus ini? Itu kan tinggal 2 hari lagi. Apa yg harus kulakukan? Apaa?

Ditengah kekalutan itu, ponselku berdering. Ahh dari Alyssia.

"Hai vyo, apa kabar?"

"Hai, aku baik-baik saja. Kau?"

"I'm very well. Oh bisa kah kita bertemu 2 hari lagi?"

"Ntahlah, aku mempunyai banyak tugas saat ini," kataku beralasan.

"Bagaimana jika aku ke rumahmu?"

"Mungkin saja"

"Hm bolehkah aku tau alamat rumahmu?"

"Tentu, 666 street nomor 6. Rumah bergaya klasik warna kuning gading. Besok bila kau sudah sampai di depan rumahku, telfon saja"

"Oke"

Blap.. Ku tutup sambungan telfon itu. Ah aku lelah. Aku ingin cepat tiba di rumah saat ini. Dengan sedikit tergesa aku menuruni tangga menuju halte bis.

Bis yang kutunggu datang. Di dalam bis itu hanya ada seorang nenek tua dan wanita yg sepertinya baru pulang dari kantor. Aku duduk pada barisan ke tiga, dibelakang wanita itu.

Aku menutup wajahku dengan tissue basah dan rasa dinginnya membangkitkan kembali semangatku.

Brukk..

Diary Alyssa yang kuletakkan di sebelahku terjatuh. Saat aku ingin mengambilnya kembali, aku melihat sekilas sepasang kaki pucat di depanku. 

Degg..

Tak mungkin wanita di depanku tak memakai sepatu, diakan wanita kantoran. Segera ku tegakkan tubuhku lalu ku kuatkan hatiku untuk menepuk bahunya.

"Maaf, apa anda tak memakai sepatu madam?"

Dengan cemas aku menunggu jawabannya. Tiba-tiba kepalanya memutar menghadapku, 180 derajat!!
Matanya melotot sperti ke bola matanya ingin meloncat, darah busuk yang keluar dari matanya membuatku mual.

"Oh no..."

"Ada apa denganmu gadis manis?"

Nenek tua itu juga ikut memutar kepalanya dan yang membuatku semakin ketakutan, kepalanya terjatuh dan berguling ke arahku.

"Aaaaaaakyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"

******************************

Kepalaku pusing sekali. Sinar purnama menembus gorden jendela kamarku.

"Terima kasih Tuhan... Sayang apa kamu baik-baik saja?"

"Ma, apa yg terjadi? Kenapa malam ini purnama?"

"Kamu sudah pingsan selama 2 hari nak, mama khawatir sekali"

"Iya kak, papa sama viola juga sedih begitu tau kakak pingsan di halte bis"

"Ha? Purnama? Jam berapa sekarang?" Aku segera bangkit dari tempat tidur ku lalu mencoba menelfon Alyssia.

"Sekarang masih jam 8 malam sayang. Tidurlah kembali, biar mama yang menelfon Alyssia"

"Bagaimana mama bisa tahu ttg Alyssia?"

"Hahahahhaha.." Tawa menyeramkan itu menggema. 

"kau bukan mamaku," tuduhku.

"Ahahahahaha sekarang kau menyadarinya gadis tengik hahahaha"

"Dimana mamaku? Siapa kau? Jawab!!!"

"Aku? Ahahaha kau kenal wajah ini?"
Ia berganti wujud. Aku bahkan tak mempercayai apa yg aku lihat saat ini......

******************************
Maaf ceritanya agak pendek mber, soalnya pacar saya marah-marah dan nyuruh saya lebih pentingin test hari ini.
Tunggu kelanjutannya di CERPEN WORLD, tetap setia di blog ini yaa (^▿ʃƪ)♥Thankyou(ɔ˘з˘)

Teror Via Email Part 2

Teror Via Email Part 2
Created : Alya Annisaa
Follow : @azura_carmina
Catatan : Cerita ini terinspirasi dari urban legend yg terkenal di Amerika.
Saya hanya meminta cerita ini dihargai dan tinggalkan jejak anda di kolom komentar. Terimakasih \(´▼`)/\(´▼`)/ 

******************************

Pagi ini aku terbangun sambil menjerit ketakutan. Keringat dingin membasahi pelipisku.

Mama, papa, serta viola (adikku) tampak sangat khawatir. Sebelum berangkat ke sekolah untuk yg kesekian kalinya mama berkata, "Vyonna, apa kamu yakin tak ada apa-apa? Mungkin lebih baik kamu di rumah saja hari ini. Mama akan memberi tau wali kelasmu kalau kamu sedang tidak enak badan"

"Aku yakin ma. Tidak,aku harus sekolah hari ini. Lagian sekarang lagi musim ujian juga ma, aku gak mau ujian susulan," jawabku beralasan.

"Mama sangat khawatir sayang. Mama tak ingin apa yg terjadi dengan Andreas terulang lagi. Cukup hanya kakakmu itu. Mama tak mau lalai dan kehilangan anak lagi"

Kupandangi wajah mama. Walaupun usianya sudah melewati kepala empat, tapi mama masih tetap cantik. Sedikit keriput menghiasi di sekitar matanya. Aku tau, sangat tau mama sedih sekali harus berkata begitu. Tak ada orang tua yg ingin kehilangan anaknya bukan? 

Kupeluk tubuh hangat mama. Kuyakinkan mama dan diriku sendiri. Aku harus datang ke sekolah. Aku akan mencoba menguak misteri ini. Dan dengan berat hati, akhirnya mama membiarkanku pergi.

******************************

Ternyata Nora Ardelya itu anak pindahan. Dia adik kelasku. Tak banyak informasi yg dapat kuketahui karena ia sangat misterius. Aku menghela nafas perlahan. 

Saat ini aku tengah di kafe pinggir kota. Aku mencoba menenangkan fikiran. Nora itu mirip sekali dengan Alyssa. Tapi tidak mungkin. Alyssa kan.. Alyssa kan sudah terbunuh. Aku tak tau siapa pembunuhnya karena mukanya ditutupi topeng. 

Ahh mengapa misteri ini begitu pelik? Di kejauhan aku melihat sosok gadis itu. Dia ALYSSA!! Gadis itu tengah memainkan ponsel ditangannya. Aku terbelalak dan tak percaya semua ini. 

Mungkin karena merasa dipandangi, gadis itu kemudian celingak celinguk.
Akhirnya kami saling bertatapan. 

Sebuah lagu kebangsaan perancis pun mengalun merdu. Itu bunyi ponselku. 

"Halo ma. Ada apa?.... Aku lagi di kafe.... Iya sebentar lagi aku pulang.... Iya ma"

Saat kulihat lagi ke arah gadis tadi duduk, dia tak ada disana lagi. Pelan, seseorang menepuk bahuku.

"Hai. Mencari aku?"

Dengan gugup aku menoleh. Gadis itu berdiri dibelakangku dengan senyum cerah di bibirnya.

"I..iyaa," kataku tergagap.

"Apakah kau Alyssa?"

"Ahh bukan. Aku bukan Alyssa. Aku saudara kembar Alyssa. Namaku Alyssia. Oh iya bagaimana kau tahu tentang saudaraku?"

"Tidak apa-apa. Hmm apakah kau manusia?"

"Ahaha itu pertanyaan yg konyol. Sudah jelas aku ini manusia. Cobalah kau cubit pipimu"

Kucubit pipiku. Sakit,berarti aku tidak sedang bermimpi.

"Namamu siapa?"

"Hmm namaku vyonna"

"Kalau boleh tau kau bersekolah dimana?"

"Di Cendana Senior High School, bagaimana denganmu?"

Dia terlihat sedikit terkejut mendengar jawabanku. Namun itu hanya beberapa saat. Segera diubahnya air mukanya.

"Aku saat ini tengah menyelesaikan study ku di perguruan tinggi di kota ini"

Dalam sekejap kami menjadi akrab. Tapi terlihat jelas dia menghindari membicarakan soal saudara kembarnya.

Tak terasa sang mentari akan kembali ke peraduannya. Setelah bertukar nomor hp,akupun berpamitan.

******************************

Aku dimana sekarang? Astaga gelap sekali ruangan ini. Aku meraba-raba dalam kegelapan yg maha pekat ini mencari sakelar. Setelah bersusah payah akhirnya kutemukan juga. Kuhidupkan lampu.

Ruangan ini seperti sebuah perpustakaan. Rak-rak tinggi penuh buku saling berjejer. Di pinggiran ruangan ini terdapat kursi dan meja.

Aku mencoba untuk tidak takut. Aku mengecek beberapa buku, berharap bisa mendapatkan informasi. Tapi tak ada satupun yg mengarah ke misteri itu. 

Bruk..

Sebuah buku terjatuh. Aku sedikit terlonjak dari tempat dudukku. Perlahan aku coba mendekati buku itu dan memungutnya.

Itu adalah sebuah diary. Kubuka halaman pertama..

" 1 Desember 2008
Hai namaku Alyssa Baarves. Umurku 16 tahun. Aku seorang siswi di sekolah swasta di BlackHole City.

Aku mempunyai adik kembar, namanya Alyssia. Walaupun kami kembar identik, tapi sifat dan gaya kami sangatlah berbeda.

Aku feminin dan sangat populer di sekolah. Sedangkan ia kebalikannya. Ia anak yg sudah terkenal dengan kenakalannya. Sampai-sampai aku mengira kau sudah pernah mendengar ttg nya.

Aku juga mempunyai seorang kekasih. Namanya George. Dia sangat tampan. aku sangat mencintainya. Dan usut punya usut, ternyata adik kembarku mempunyai perasaan yg sama denganku..... "

Sayup-sayup aku mendengar suara seperti suara mama. Kembali sinar menyilaukan ini menenggelamkanku.

"Vyonna.. Bangun nak, nanti kamu terlambat masuk sekolah"

Perlahan kubuka mata. Didepan ku duduk seorang wanita dengan mata bolong dan darah keluar dari mata serta hidungnya.

"Aaaaaaaaaakkhhhhhh"

******************************

Makin bingung pastinya ya? Makanya tunggu kelanjutannya di CERPEN WORLD. Terima Kasih ٩(ˆoˆ ٩)