Sabtu, 23 Agustus 2014

My Boyfriend

Parade Horor Komedi
My Boyfriend
Oleh Alya Annisaa
----
"Maaf, gue terlambat," ucapku sedikit terengah-engah.
"Lo jaga di UKS, ya!"
"Okay, Captain!"
Aku segera memasuki UKS. Lampu masih belum dihidupkan. Samar-samar kulihat seorang perempuan yang awalnya duduk di atas tempat tidur berjalan di belakangku.
"Nadhella, siapa yang keluar barusan?" tanyaku pada perempuan berjilbab panjang yang berdiri di pintu masuk.
"Siapa yang keluar? Enggak ada tuh. Lo salah liat kali."
"Lho? Tadi ada loh cewek pake seragam sekolah keluar. Dia enggak berjilbab."
"Lo lihat kakinya, gak?"
"Hmm... enggak."
Bukan rahasia lagi bahwa aku bisa menyaksikan makhluk dunia lain. Perempuan yang juga akan bersamaku berjaga di UKS itu mulai gugup.
"Jangan bercanda dong, Al. Gue takut, nih."
"Lupakan apa yang gue bilang ba—"
"Siapa nih? Alya, ya? Gue kira Princess Syahrini," potong Jessica yang baru saja masuk UKS. "Rambut lo ikal alami. Ditambah body yang seksi, bikin kakak kelas makin tergila-gila."
"Shut up! Lo pengen ya mulut lo gue sumpal pake sepatu?"
Aku paling muak mendengar ocehan teman-temanku mengenai tubuhku. Seolah-olah tubuhku sama 'hot' nya dengan pelajaran matematika yang memang 'hot' banget.

***

"Perkenalkan, Kakak adalah ketua PMR yang baru. Nama Kakak Alya Titania Annisaa' . Kelas XI IPA 8 aka. kelas bahasa Prancis."
"Statusnya apa nih, Kak?" celetuk salah satu adik kelasku yang duduk paling pojok.
"Status Kakak abu-abu, Dek. Hehehe...."
"Apaan tuh, Kak?"
"Maksudnya, Kak Alya ini lagi nunggu seseorang, Dek," ucap temanku yang paling jahil.
"Hei! Bukan gitu. Aku... aku cuma...."
"Cuma apa, ayo? Hahaha...."
Aku terdiam sesaat. Dengan menahan rasa gemas, aku kembali mengatur nafas dan mencairkan suasana.
"Sudahlah, itu tidak penting."
"Cantik sih, tapi kok galau mulu, ya?"
Suara berat dan cenderung menyeramkan itu bergema di ruangan kecil ini. Semuanya terdiam.
"Siapa sih yang ngomong kaya gitu? Tunjukkin diri lo dong! Jangan cuma omong yang gede!" kataku berapi-api.
Keheningan kembali merasuki. Wajahku yang merah padam menahan amarah membuat semua anggota tidak berani angkat bicara.
"Siapa yang ngomong tadi? Ayo jawab!" bentakku.
"Ooh... girlfriend
Lo cewek paling jutek
Muke lo lebih asem dari ketek
(ketek gue beib, ketek lo mah wangi)
Hobi lo bikin gue termehek-mehek…."
Lagu norak yang dinyanyikan oleh makhluk tanpa wujud itu sepertinya dikutip dari salah satu novel. Dengan muak kumenatap liar ke semua wajah yang hadir.
Cessy, adik kelasku yang duduk di sebelah pintu masuk, dengan wajah pucat dan gemetaran menunjuk ke seberang ruangan yang gelap.
Tanpa pikir panjang, aku pun melihat ke arah yang ditunjukkannya.
"Hallo, Beib." Sesosok makhluk tinggi besar menyeringai. Wajahnya yang dipenuhi belatung dan darah busuk, membuatku mematung. Dengan bangga ia memamerkan taringnya yang berlumuran darah segar.
"Kyaaa!" teriak suara di belakangku. Tanpa komando, semuanya pingsan. Kemudian hening sehening-heningnya. Tinggallah aku berdua dengan makhluk yang memang selalu mengikutiku.
***

0 komentar:

Posting Komentar