By: Miftah Nurhidayati
Semoga kalian suka, selamat membaca…………
Saat pagi menjelang matahari mulai menampakan cahayanya di ufuk timur, terdengar suara yang cukup ramai disebuah rumah. Marry dan cindy dua kakak beradik ini tengah mempersiapkan barang2 untuk untuk liburannya kerumah nenek Sally, ayahnya jack tengah sibuk memanaskan mobil dan ibunya rossi tengah mempersiapkan bekal makanan untuk perjalanan nanti. Setelelah semuanya siap mereka pun berangkat, di perjalanan cindy terus berceloteh sedangkan marry asik mendengarkan music dengan ipod nya." Ma apa nenek tahu kita akan akan mengunjunginya hari ini?" terdengar suara cindy yang bersemangat," tidak sayang, nenek tidak tahu" jawab ibunya dengan senyum manis di wajahnya "bagus kalau begitu, aku akan memberikan kejutan untuk nenek. Kakak apa kau sudah menyiapkan kado untuk nenek?". "Tidak.." jawab marry dengan santai, " kakak tega sekali, apa kakak tidak menyayangi nenek" ucap cindy dengan cemberut "ah.. kau ini cerewet sekali" ucap marry membuat adiknya menjadi kesal." Mama sudah menyiapkannya sayang kau tidak perlu kesal dengan kakak mu" ucap ibunya membuat cindy senyum kembali. Tiba2 mobil mereka berhenti mendadak karena seperti menabrak sesuatu, " ada apa pa?" tanya cindy cemas,"tadi papa seperti mellihat kucing hitam melintas dan menabrak mobil kita" ujar ayah nya kemudian turun untuk memeriksanya tapi tidak ada apa"aneh tadi seperti ada yang menabrak" dalam hati jack bertanya2 merekapun kembali melanjutkan perjalanan."ma aku takut" ucap cindy lirih, " tidak ada apa2 sayang tenanglah" ucap ibunya untuk menenangkan hati cindy tapi sebenarnya dalam hatinya merasa gelisah." Tidak ada yang perlu ditakutkan,dasar kau ini memang penakut" ucap marry dengan tidak peduli.
Setelah beberapa jam perjalanan merekapun tiba juga di rumah nenek, "nenek..!!" teriak cindy sambil berlari kearah neneknya lalu memeluknya,"oh.. cindy sayang kau datang tanpa membertahu nenek" ucap wanita tua berumur 50 tahun itu dengan bahagia. Marry menyusul dibelakang, "kau tidak ingin memeluk nenek?","aku lelah,aku ingin istirahat didalam" ucap marry dengan dingin. Marry memang berbeda dengan adiknya yang selalu tampak ceria tapi neneknya sudah memahami itu sejak kecil marry tidak berubah pendiam dan selalu tidak peduli. Setelah melepas lelah marry ingin berjalan2 sebentar karena suasana di tempat neneknya sangat nyaman jauh dari keramaian, dengan mengenakan celana jeans kaus hitam dan memakai topi tak lupa ia membawa kamera kesayangan nya marry memang sedikit tomboy dan hoby sebagai fotografer."kakak, kau mau kemana aku ikut" terdengar suara cindy dari belakang dengan wajah memelas,"huuuhh" marry menghela nafas ia pun mengiyakan karena tak ingin berdebat dengan adik nya sebenarnya marry menyayangi adiknya tapi memang begitulah sifat marry.
Saat berjalan2 sambil memotret pemandangan disekitarnya cindy terus berceloteh, tapi marry tidak menghiraukanya lalu ia pun berhenti melihat sebuah rumah tua dengan pohon besar di halamanya rumah itu tampak tak terawat banyak ditumbuhi tanaman liar hingga tampak menyeramkan."rumah itu sangat menyeramkan ya kak, aku jadi takut" ucap cindy," kau memang penakut" ucap marry sambil memotert rumah itu membuat cindy cemberut. Saat marry hedak membidik objek nya tiba2 ia seperti melihat bayangan yang melintas di rumah itu, lalu ia menurunkan kameranya dan memastikan yang baru saja dilihatnya tapi ia tidak melihat apa2."kakak ayo kita pulang harii udah mau sore ni" ajak cindy, "iya baiklah" jawab marry sambil berjalan pulang tapi tiba ada angin kencang menerpa topinya hingga terbang dan jatuh di halaman rumah tua tadi. Marry pun berjalan memasuki halaman rumah itu, marry memang gadis yang berani tak ada rasa takut sedikitpun, ia pun mengambil topinya dan kembali berjalan tapi saat ia hendak melangkah ia mendengar suara pintu terbuka dari arah belakang ia pun berbalik dan melihat pintu rumah itu terbuka sedikit. "maaf, apa ada orang aku hanya mengambil topiku yang jatuh di halam rumahmu" ucap marry tapi tidak ada jawaban, cindy mengampiri kakak nya yang lama sekali mengambil topinya.
"kakak, kau lama sekali apa yang terjadi?ha.. Pintu rumah itu terbuka apa ada orang di dalamnya?" tanya cindy, marry tidak menjawab ia justru medekati rumah itu dan memastikan tidak ada orang, cindy mengikutinya dari belakang marry mulai membuka pintu dengan perlahan" permisi apa ada orang" teriak marry "kakak apa yang kau lakukan, sebaiknya kita pulang saja"ucap cindy sambil menarik baju kakak nya mereka pun masuk kedalam rumah itu, terlihat rumah yang tidak terawat berdebu dan banyak sarang laba-laba" kakak aku takut, ayo kita pulang saja"pinta cindy dengan merengek , "tunggu sebentar, sepertinya rumah ini telah lama ditinggal pemiliknya dan tidak ada yang merawatnya" ucapnya sambil berjalan mendekati sebuah lemari ia mengambil sebuah foto yang telah usang dan berdebu ia mengusap foto itu terlihat seorang gadis kecil berumur 10 tahun sedang memegang kotak kecil berwarna keemasan, "anak yang manis"ucapnya lirih lalu meletakan foto itu ditempatnya tadi saat ia hendak berbalik tak sengaja tangannya menjatuh kan sebuah kotak kecil ia mengambilnya, kotak itu sama seperti yang dipegang gadis difoto tadi tak sengaja tangan nya membuka kotak itu terdengar bunyi dari kotak itu dan di tengahnya terdapat patung gadis kecil yang berputar, marry seperti terhipnotis dengan suara music itu. Cindy mendekati kakak nya dan menepuk pundak marry pun tersadar" kakak apa yang kau pegang itu?" Tanya cindy, "bukan apa2 hanya mainan anak-anak ayo kita pulang" ucap marry lalu menutup kotak itu dan meletakan nya kembali di tempatnya. Merekapun keluar dari rumah itu, saat pintu rumah itu telah tertutup, kotak music itu tiba-tiba terbuka sendiri mengeluarkan bunyi yang sangat memilukan dan gadis kecil yang berputar ditengah nya seperti mengeluarkan darah dari matanya.
Hari sudah mulai gelap telihat langit telah berwarna merah kekuningan, marry dan cindy telah kembali kerumah neneknya lalu mereka mandi. Saat malam tiba, mereka bersiap untuk makan malam saat makan cindy menceritakan apa yang mereka lakukan tadi siang dirumah itu, lalu tiba-tiba sally menghentikan makannya semuanya pun diam"apa, kalian memasuki rumah itu?" ucap sally seperti khawatir,"benar nek, kakak yang mengajaku aku sudah mencegahnya tapi kakak tidak mendengarkan ku" ucap cindy tanpa ada rasa bersalah, marry menatap cindy dan cindy langsung menunduk."jangan kerumah itu lagi, berbahaya"ucap sally kepada marry, marry hanya diam saja kemudian sally pun menceritakan tentang kejadian 10 tahun lalu yang dialami keluarga James pemilik rumah itu. James dan betty memiliki seorang putri bernama marina, mereka sengat menyayangi marina karena ia anak satu-satunya kelurga itu. Tapi kebahagiaan mereka hilang setelah marina meninggal secara tiba-tiba, marina ditemukan meninggal secara mengenaskan di kamarnya lidahnya terjulur keluar matanya mengeluarkan darah dan di tangan nya memegang sebuah kotak music. Tak ada yang tau penyebab meninggalnya gadis kecil itu, tapi yang pasti peristiwa itu terjadi setelah marina mendapat hadiah sebuah kotak music yang terbuat dari kayu tepat di hari ulang tahunnya ke 10 tahun dari ayahnya. Sejak saat itu mereka pergi meninggalkan rumah dengan meninggalkan semua barang marina, karena tak ingin mengingatkejadian memilukan yang menimpa putrinya itu. Saat mendengarkan cerita neneknya panjang lebar marry teringat dengan foto gadis kecil dan kotak music yang ia lihat di rumah itu, marry jadi sedikit merinding tapi ia segera melupakan nya ia berpikir kalau neneknya hanya menakutinya saja agar tak kembali kerumah itu.
Malam semakin larut, mereka semua sepertinya kelelahan dan beranjak tidur marry dan cindy tidur dalam satu kamar sebenarnya marry lebih senang sendiri tapi ia tak bisa menolak karena memang tak ada kamar lain lagi. Sebelum tertidur cindy terus mengatakan apa yang dikatakan neneknya tadi dan mengingat kejadian di rumah tua itu, ia menganggapnya sangat menarik dan juga menyeramkan seperti hal nya dalam dongeng, cindy memang sering menghayalkan yang aneh-aneh. Tapi marry tak menghiraukannya ia pun tertidur duluan karena lelah mendengarkan celotehan adiknya itu. Cindy menjadi kesal karena ia tak didengarkan oleh kakanya ia pun memutuskan untuk tidur juga.
Saat marry tertidur pulas ia pun bermimpi sedang berada dalam di sebuah rumah, ya rumah tua itu tapi rumah itu tampak indah tak ada tanaman liar ataupun dedaunan yang berserakan yang ada bunga-bunga yang cantik dan indah. Ia lalu masuk kedalam rumah itu, di dalamnya pun tertata rapi tak ada debu dan sarang laba-laba membuat siapa saja nyaman dalam rumah itu, marry seperti mendengar suara music yang indah ia pun mencari sumber nya kakinya melangkah dan mendekat kesebuah kamar ia membuka pintu kamar itu dengan hati-hati terlihat seorang gadis kecil dengan rambut panjang berambut pirang tengah duduk di ranjang membelakanginya. Gadis kecil itu sedang memegang sebuah kotak music ia terlihat bahagia, tiba-tiba gadis itu menoleh menatap marry gadis itu adalah marina dengan tatapan mata yang tajam dan seketika itu juga rumah yang tadinya indah berubah menjadi sangat menyeramkan. Marina mulai mendekati marry perlahan matanya mengeluarkan darah hingga melumuri baju marina bibir nya sangat pucat, suara dari kotak music itu pun berubah menjadi sangat memilukan marry menutup telinga dan mata ia tak sanggup melihat gadis kecil itu ia sangat ketakutan ia berusaha lari dan keluar dari rumah itu tapi kakinya sangat berat untuk melangkah ia jatuh dan terduduk dilantai marina semakin mendekat dan mengangkat tangannya hendak mencekik marry,"tidaakk...!! jangan, jangan bunuh aku" teriak marry tapi tangan marina telah mencengkram lehernya ia mulai sesak dan pandangan nya mulai kabur."kakak, kakak bangunlah apa yang terjadi bangunlah kak" terdengar suara cindy panik sama-samar ditelinga marry ia pun terbangun dengan nafas tersengal dan peluh bercucuran di dahinya,"kakak, kau hanya mimpi buruk minumlah," cindy mengambil segelas air putih yang di meja dekat ranjang dan mereka pun kembali tidur.
Pagi mulai menjelang ,cahaya matahari mulai menyinari terdengar suara burung-burung berkicau dan udara yang segar untuk di hirup cuaca hari ini sangat baik tapi tidak dengan suasana hati marry ia merasa kurang baik karena mimpi semalam. Pagi ini mereka semua berencana untuk piknik karena cuaca sangat bersahabat, tapi marry memilih untuk tinggal dirumah saja " sayang apa kau benar tidak ingin ikut, apa kau sakit?" Tanya ibunya dengan cemas, "tidak ma, aku baik-baik saja mama kan tahu kalau aku memang tidak suka piknik" ujar marry dengan santai. Merekapun pergi meninggalkan marry sendiri di rumah. Marry duduk di sofa dan memikirkan mimpinya semalam , mimpi itu serasa begitu nyata karena tak ingin memikirkannya berlama-lama ia pu mengambil laptop nya dan melihat hasil foto bidikan nya kemarin. Ia melihat satu persatu foto-foto nya tapi ia terhenti pada sebuh foto, foto rumah tua itu, ia mengamatinya dan sangat memperhatikannya ia mendekatkan wajahnya ke layar dan ia seperti melihat sesuatu iapun membesarkan foto itu ia terkejut melihat seperti ada anak perempuan mengintip di balik pohon besar. Iya yakin kalu kemarin ia tak melihatnya sama sekali sungguh kejadian yang ia alami akhir-akhir ini membuat liburannya menjadi tidak menyenangkan.
Setelah berselang tiga hari, mereka pun akan pulang ke kota marry sangat senang akhirnya ia pulang juga, selama tiga hari setiap malam ia selalu bermimpi yang sama. Tapi tidak dengan cindy ia sangat sedih karena harus berpisah dengan neneknya, mereka pun bersiap ke mobil untuk pulang. Tiba dirumah marry turun dari mobil dan langsung menuju kamarnya, untuk menenangkan perasaannya karena ia hanya menganggap kamarnyalah tempat yang paling nyaman dan tenang. Ia berbaring sebentar untuk melepas lelah, sesaat setelah itu ia mengambil tasnya untuk mengeluarkan barang-barangnya . saat ia menarik pakainnya tiba-tiba ada benda jatuh kelantai ia pun turun dari ranjangnya untuk mengambilnya ia mencarinya lalu, marry sangat terkejut melihat sebuah kotak kecil berwarna keemasan,"kotak music itu, bagaimana bisa ada dalam tas ku bukankah aku sudah meletakkan nya di rumah tua itu" ucap nya dengan bingung.
Lalu ia mengambil kotak music itu dan duduk di ranjangnya ia memperhatikan kotak itu sambil membolak balikannya, marry membukanya terdengar suara music yang cukup enak di dengar ia seperti terhipnotis dan mata nya terus memperhatikan patung gadis kecil kayu yang terus berputar, lama dan semakin lama tiba-tiba keluar darah dari mata patung gadis kecil itu tangan marry gemetar ia sanyat syok ia pun melemparkan kan kotak itu kelantai hatinya mulai gelisah perasaan takut muncul ia merasa bahaya mengancamnya.Tiba-tiba muncul sesosok gadis kecil, marina ya gadis kecil itu adalah marina, gadis kecil itu terlihat menyeramkan sama seperti di mimpinya wajah nya pucat pakainya sangat lusuh dan darah keluar dari matanya marina mendekati marry, marry mundur menaiki ranjang nya ia sangat ketakutan jantungnya berdetak dengan kencang marina terus mendekatinya semakin dekat hingga hanya beberapa senti dari wajah marry. Marry menutup matanya ia ingin berteriak tapi suaranya seperti tertahan di tenggorokan, tangan kecil marina mulai mencengkram leher marry lalu mencekiknya. Marry berusaha melepaskannya tapi percuma saja, dadanya mulai sesak ia seperti tak bisa bernafas ia pun mulai lemas dan pandangannya menjadi gelap marry sudah tidak sadarkan diri. Sesaat setelah itu marry terbangun dengan mata terbelalak dengan senyum menyeringai ia perlahan bangkit, kini tubuh marry telah dikuasai oleh marina. Marina mengambil kotak musiknya dan membukanya ia tertawa jahat melihat patung gadis keci sekarang jiwa marry terjebak dalam kotak music itu,"tidak, apa yang terjadi padaku" ucap marry dalam hatinya ia melihat dirinya dan baru menyadari kalau ini semua perbuatan marina."mulai sekarang kau akan menggantikan ku berada dalam kotak ini, dan aku akan menjadi dirimu" ucap marina dengan tatapan tajam sambil tertawa lalu ia menutup kotak itu, marry merasa dalam kegelapan ia menangis dalam hatinya.
Marina kini berada dalam tubuh marry, ia keluar dari kamar marry ia begitu senang tertawa sendiri dan berputar-putar seperti anak kecil. Cindy yang melihat tingkah aneh kakak nya itu mendekatinya, "kakak, ada apa denganmu tidak biasanya kakak tertawa seperti ini?" "tidak ada apa-apa, aku hanya merasa senang Karena telah kembali" ucap marry sambil tersenyum pada cindy. Cindy semakin bingung ia seperti tak mengenal kakaknya sendiri ia merasa asing dengan ucapan kakaknya seperti itu. Akhir-akhir ini cindy mulai curiga dengan tingkah kakaknya sudah tiga hari ini kakaknya terus berada dalam kamarnya, kakaknya keluar hanya pada saat makan saja. Lalu cindy mengintip kamar kakak nya, ia melihat kakak nya tertawa cekikikan sambil memainkan kotak music di tangannya ia yakin telah terjadi sesuatu dengan kakaknya.
Malam ini cindy hanya berdua dengan kakak nya, ayahnya masih di luar kota dan ibunya masih ada pasien gawat darurat yang harus ditangani di rumah sakit dan akan baru pulang besok pagi, malam ini hujan turun sangat lebat dan terdengar suara petir membuat cindy tak bisa tidur. Ia terus memikirnya kakaknya, ia pun bangun dan pergi menuju kamar kakaknya perlahan ia membuka pintu terlihat kakak nya sedang tertidur pulas, ia melihat kotak musik itu ada di meja lalu ia mengambil nya dan membawanya kekamarnya. Cindy membuka kotak itu ia melihat patung gadis kecil itu terlihat wajah yang sedih entah mengapa air mata nya mengalir, mungkin karena perasaan yang kuat antara kakak dan adik.
"brrraakk…" Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dengan keras terlihat kakak nya berdiri di depan pintu dengan wajah yang sangat marah dan mata yang tajam menatap cindy."berikan kotak itu padaku sekarang" ucap marry dengan geram, "kau, kau bukan kakak ku dimana kakakku kembalikan kakakku!!", ucap cindy dengan nada ketakutan, marry yang telah dikuasi oleh marina semakin marah ia menatap kotak yang ada di genggaman cindy lalu tertawa dengan jahatnya bersamaan dengan suara petir dan hujan yang semakin lebat lampu rumahnya pun tiba-tiba mati dan semuanya pun menjadi gelap.
****
To be continue..
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0 komentar:
Posting Komentar