Minggu, 08 Desember 2013

~ Detective And The Gank : Tragedi UN ~ Part 2

Part 2

Akhirnya hari yg dinanti tiba.
Hari penentuan keberhasilan untuk masa depan.
Semua siswa-siswi sudah menempati bangku dan meja ujian mereka masing-masing
sesuai dgn nomor ujiannya.
2 orang pengawas masuk kedalam ruangan sambil membawa kertas soal dan lks UN.
"Selamat pagi semuanya!"ucap salah satu pengawas. "Pagi
buk"jwb peserta ujian dgn kompak.
"Sekarang tolong pindahkan tas kalian kedepan! Hanya ada perlengkapan
tulis, papan ujian, dan kartu ujian kalian saja di atas meja!"perintah
pengawas yg satunya .
Setelah semuanya sudah melaksanakan yg diperintahkan oleh pengawas, pengawas pun
mulai membagikan lembar soal dan lks.
Lalu pengawas tsb menjelaskan peraturan dan tata tertib pelaksanaan ujian.
Setelah selesai, ujian dimulai.
Awalnya semua berjalan lancar dan baik-baik saja.
Sampai salah seorang pengawas, menegur salah satu siswa bernama Rino.
"Hey kamu, apa yg kamu lihat di bawah mejamu? Kamu mencontek
ya?"tanya pengawas 1. "Engg... engg... enggak buk"jwb Rino
terbata-bata. "Enggak apa? Itu yg kamu pegang apa?"tanya pengawas itu
lgi.
"Wah, kamu tidak mendengar ya kami tadi sudah menjelaskan apa-apa saja
peraturan mengikuti ujian ini? Kamu mau kami keluarkan dari ruangan? Biar kamu
tdk usah ikut ujian saja sekalian"sahut pengawas 2 tak mau kalah.
Rino hanya menunduk dan diam saja.
Rino ini di kelas dikenal sbg pendiam. Ya, dia memang sangat pendiam. Bahkan
tidak bergaul. Dia selalu sendiri dan menyendiri.
"Sekarang,berikan kertas contekan kamu itu!"perintah pengawas 1,
"Tapi saya tidak menyontek buk, bener saya gak bohong"ucap Rino
berdalih.
"Alah pembohong kamu. Ya sudah buk, kalau dia tidak mau memberikan kertas
contekannya, ambil saja lks ujiannya! Kita ganti dgn soal dan lks
lain"sahut pengawas 2.
Lalu pengawas 1 itu menarik lks Rino secara paksa, Rino tak mau memberikan LKS
ujiannya. Akhirnya antara pengawas 1 dan Rino saling rebut, dan tiba-tiba...
sreett, LKS itu sobek. Sontak kedua-duanya terkejut bahkan pengawas 2 pun ikut
terkejut.
Situasi dikelas makin menegangkan, siswa-siswi yg lain sudah tidak fokus
mengerjakan soal masing-masing.
Sedangkan 4 sekawan, Iko, Robbi, Bondan, & Ujang, hanya bisa saling
bertatapan melihat kejadian itu.
Tiba-tiba bu Laras masuk ke ruang ujian dan bertanya apa yg terjadi.
"Hah? Ada apa ini buk? Kenapa LKS siswa saya di sobek?"tanya bu Laras
seakan tak terima Rino diperlakukan seperti itu. Maklum, wali kelas XII IPS 1
ini memang sangat baik dan perhatian pada semua siswa-siswinya.
"Dia menyontek buk, saya meminta kertas contekannya tapi dia tidak mau
memberikan dan dia tidak mau mengakui kesalahannya"jwb pengawas 1 itu.
"Lantas apa pantas ibu menyobek LKS ujiannya?"bu Laras semakin tidak
terima.
Suasana semakin memanas.
"Yasudah begini saja, kita carikan soal & LKS baru untuk anak
ini"jwb pengawas 2 mencoba mencairkan suasana.
"Huh, kalau masih ada soalnya"jwb bu Laras ketus. "Rino, ayo
ikut kekantor"perintah bu Laras.
Lalu mereka bertiga pun pergi kekantor untuk menentukan nasib ujian Rino hari
ini.
"Sudah, sudah, yg lainnya kerjakan lagi soal kalian. Dan jangan coba-coba
menyontek sperti teman kalian itu"tegur pengawas 2 yg tetap mengawas di
ruangan itu.
Suasana pun kembali tenang.
Sampai bel tanda waktu habis berbunyi, Rino belum juga kembali. Ujian sudah
selesai. Semuanya meninggalkan ruangan beserta kertas soal dan lembar jawaban
di atas meja.
***
"Wah, gimana ya nasib si Rino? Kasian banget dia gak bisa ikut ujian hari
ini"Robbi membuka pembicaraan.
"Ahh, itu salah dia sendiri. Siapa suruh dia pake acara nyontek
segala?"sahut Bondan seolah menyalahkan Rino.
"Hmm, kita lihat saja nanti nasib Rino bagaimana! Semoga saja ada
keringanan untuknya"jwb Iko bijak.
***
Keesokan harinya, sama seperti hari kemarin.
Semua berjalan lancar, dan Rino pun hari ini mengikuti ujian kedua. Entah
bagaimana ujian di hari pertamanya. Yg jelas dia mengerjakan ujian kali ini
tanpa contekan. "Mungkin dia sudah jera"benak Iko. Iko terseyum dan
kembali meneruskan pekerjaannya.
Tiba-tiba Rino mengangkat tangannya, "Permisi pak, saya mau ke
toilet"Ucap Rino kepada pengawas hari itu yg memang seorang pak guru.
"Silahkan! Tapi jangan lama-lama, nanti kamu tdk selesai tepat
waktu"kata pak pengawas itu. "Baik pak"
Setelah beberapa lama Rino permisi, dia belum juga kembali.
20 menit sebelum bel berbunyi, Rino baru kembali ke ruangan.
Teth... Teth... Teth... Ujian selesai.
Baru saja mereka bergegas untuk keluar ruangan, tiba-tiba di luar seperti ada
ribut-ribut.
"Aaaarrrghhh..."terdengar teriakan seorang siswi.
Lalu semua panitia ujian dan pengawas juga beberapa siswa ruangan lain yg sudah
selesai ujian berhamburan ke arah suara teriakan tsb...
"Apaan tuh rame-rame?"tanya Ujang penasaran. "Liat
yuk!"ajak Robbi. "Ayo!" mereka pun ikut meluncur ke TKP.

***

Lalu apa yg terjadi sebenarnya?? Dan apa sebenarnya tragedi UN di SMA Harapan??
Saksikan di Part selanjutnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Posting Komentar