Minggu, 08 Desember 2013

Death God's Eye-Destiny

Udah lama bener aku gak posting cerita di blog ini. Mohon maaf banget ya, abisnya aku sibuk ngets.. :))
Ini nih aku bawain cerpen karya temen akuu.. Selamat membacaa ;)
******************************

Death God's Eye-Destiny
By: Cahyawati

Kamar itu tak lebih dari sebuah kamar pada umumnya. Sebuah kasur, lemari pakaian, serta sebuah meja belajar tertata apik di ruangan berukuran 3x3 itu. Yang ganjil hanya pemiliknya yang tengah duduk meringkuk memeluk lututnya di sudut kamar. Yah, sudut kamar dekat jendela. Sudah setengah jam, dan ia masih bisa merasakannya.

Ichihara Kazu, menyembunyikan kepalanya di balik kakinya yang terlipat. Tubuhnya masih bergetar sejak pertama ia membuka mata. Mencoba menghindari kenyataan yang menyambangi hidupnya. Berharap semua yang dilihatnya tadi itu, tidak nyata! Cuma bunga tidur semata. Yah, semuanya akan baik-baik saja setelah ia tertidur kembali lalu membuka mata. Terus, ia meyakinkan hal itu dalam hati.

"Kenapa? Kau masih tidak mempercayainya? Huhu," sebuah suara menginterupsi pendengaran Kazu. Gemetar di tubuhnya makin hebat. Ia menggelengkan kepalanya cepat-cepat, seolah tak mendengar suara yang menguar begitu saja. Anak itu, makin merapatkan tubuhnya ke dinding.

Sosok berceloteh itu, mengumbar tawa membahana.

"Kenapa? Kenapa Ichihara Kazu? Bukankah kau yang selalu berkoar bahwa semua makhluk bersebrangan itu tak seburuk yang diceritakan temanmu, Tomomi? Bukankah kau yang selalu meremehkan dan berkata semua yang dikatakan Tomomi itu bohong belaka? Tapi kenapa, kenapa kau malah menelan semua itu, hah?" Sosok itu, berkata tepat di telinga Kazu. Meluncurkan segala ultimatum penghancur egoisme anak itu.

"Singkirkan keangkuhanmu itu, dan berdirilah tegak. Hadapi semua ini seperti halnya temanmu Tomomi. Kalau kau tak mampu, kau tak lebih baik dari apa yang selalu kau cemoohkan," kembali. Sosok itu membisikkan kalimat yang langsung menohok hati seorang Ichihara Kazu.

Kenyataan yang didapati Kazu saat ini, bahwa dia mendapat kemampuan untuk melihat, bahkan berkomunikasi dengan makhluk beda dunia. Mulai saat ini ia memiliki mata shinigami yang sarter jadi perbincangan di sekolahnya saat Hinamori Tomomi-- si murid baru, memilikinya sejak kecil. Dan dengan angkuhnya, Kazu mencemooh, meremehkan serta tidak mempercayai hal itu. Tak disangka, takdir berbicara lain.

Penglihatan pertama Kazu saat kedua manik coklat itu terbuka, seorang perempuan dengan baju lusuhnya berdiri di samping lemari pakaiannya. Rambut panjang hitam kusutnya, tergerai menutupi sebagaian wajah perempuan itu. Yang dapat anak itu lihat hanya bola mata kanannya yang hampir keluar dari sarangnya. Darah yang tak henti-hentinya keluar dari mulut perempuan itu. Yang terburuk, dalam sekejap mata, sosok itu sudah berada tepat di depan wajah Kazu.

***
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Posting Komentar