Minggu, 08 Desember 2013

~ Detective And The Gank : Tragedi UN ~ Part 3

Part 3

"Aaaarrrrggghhhh..." teriak seorang siswi dari dalam toilet
wanita. Dia segera menutup kedua matanya dengan tangan. Dia tak tahan lagi
melihat sosok yg terkapar itu.
"Ada apa? Kenapa kamu teriak-teriak?"tanya bu Clara yg baru saja
datang.
"It... it... ittuuu buukk..."jwb siswi itu dengan terbata-bata. Bu
Clara pun melihat kearah yg ditunjuk oleh siswa itu. Dan... "Astaga"
cepat-cepat bu Clara memalingkan wajahnya.
Panitia, pengawas, dan siswa-siswi lainnya yg ikut melihat pun terkejut. Bahkan
beberapa di antara mereka muntah-muntah melihat sosok itu.
Sosok itu adalah mayat seorang wanita, dengan dada
dan perut yang sudah terbelah. Seisi perutnya berhampuran, bercak darah
disana-sini. Muka wanita itu pucat pasi, dengan mata yang melotot seakan mau
keluar dari sarangnya. Mayat itu sudah teramat kaku dan mengeluarkan bau
teramat busuk.
Di dekat mayat itu terdapat beberapa benda, seperti
tas, pisau di gengaman tangan kirinya dan yang anehnya, di samping kanan wanita
itu terdapat sebuah kotak berwarna biru dengan pita merah. Seperti sebuah
kado...
Ibu kepala sekolah yg melihat kejadian itu,
langsung melaporkan pada pihak berwajib dan meminta guru-guru membubarkan
kerumunan siswa-siswi.
4 sekawan yg baru sampai di TKP bertanya pada
seorang siswi, "Ehh, ada apaan di dalam?"tanya Bondan. "Ada
mayat, mengerikan sekali, perut dan dadanya terbelah, pokoknya ngeri
deh"jwb siswi itu.
"Ahh, jangan ngaco deh"sahut Robbi tidak
percaya. "Kalo gak percaya lihat aja sendiri"
Mereka pun masuk, awalnya tidak diizinkan.
Tapi karena guru-guru kerepotan mengusir
siswa-siswi yg penasaran, mereka berhasil menyelinap.
Ketika melihat mayat tersebut, reflek Ujang
memuntahkan lava perutnya. "Uweeeekkk..." Bondan menutup matanya,
Robbi menutup hidung dan mulutnya, menahan agar tidak muntah seperti Ujang. Iko
melotot, tak percaya dengan yg dilihatnya. Iya memperhatikan wajah mayat itu.
Masih bisa dikenali, dan sepertinya dia pernah melihat wanita itu. "Hmm,
mayat ini... Sepertinya aku pernah lihat dia sebelumnya"kata Iko. Sejenak
dia berpikir, "Ya... ini kan pengawas hari pertama di ruangan kita,
pengawas yg merobek LKS Rino"lanjut Iko lantang. Lalu pandangan Iko
beralih pada sebuah kotak di samping mayat itu.
Iko mengerutkan keningnya,
"Aneh"pikirnya.
Ketika dia ingin meraih kotak itu, happ...
tangannya ditangkap oleh bu Laras.
"Jangan... Jangan kamu pegang kotak itu, sidik
jari kamu akan menempel di situ dan bisa-bisa kamu yg dituduh melakukannya.
Sudah, sekarang kalian keluar dari sini"bentak bu Laras.
Mereka kaget, tak pernah sebelumnya mereka melihat
bu Laras semarah itu.
***

To be continue......
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Posting Komentar