Credit to: Readifyoudare
Diperkirakan bahwa setiap saat, sekitar 5 sampai 10 persen dari lapangan pandang manusia adalah berupa bayangan. Kegelapan. Sisi tak terjamah. Segalanya yang tak diketahui.
Bayangkan bagaimana rasanya untuk hidup dalam bagian kelam ini. Dalam celah antara rak buku dan dinding, renggangan antara lemari dan lantai. Seperti apa rasanya kira-kira, hidup dalam gelap dan kehampaan yang terus membuntuti? Untuk tahu bahwa semua itu merupakan tempat kita berada, dan selamanya akan seperti itu. Untuk selalu sendirian, tak bisa pergi, tanpa hal lain yang menemani kecuali fantasi terkelam dari pikiran masing-masing. Akankah kegelapan akan menelan kita menuju dimensi asing penuh melapetaka? Ataukah kemudian kita akan berusaha mencari jala untuk bisa lepas dari kegelapan tersebut, menuju sisi yang jauh lebih terang?
Berpikir mengenai hal itu, aku cukup bisa mengerti kenapa saat malam tiba –dimana gelap yang hitam mulai mendominasi- rumahku mulai mengeluarkan suara-suara deritan samar yang aneh dan terasa seperti hidup. Tidak heran kenapa pada saat malam yang gelap seperti ini, aku mulai merasakan tatapan dari mata-mata yang seperti menelanjangiku. Tidak heran kenapa kita kerap mendengar kejadian mengenai seseorang yang mati dalam tidurnya. Sebab pada saat seperti inilah, saat malam yang hitam datang, sosok-sosok yang kerap kita sangkal keberadaannya menjadi begitu berkuasa.
Dan kupikir cahaya dari monitor laptop, TV, PC, layar ponsel atau cahaya lain yang mengintip dari jendela, tidak akan cukup untuk menghalau sesuatu yang baru saja merangkak di depan kaki kanan kalian.
***
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar