Jumat, 14 Maret 2014

Can't You Wait For me?

Genre: Horor Romance

Written By Dark Venus

Di bawah guguran pohon oak, aku selalu menunggumu. Bahkan musim pun berganti musim. Kau tak pernah tahu, betapa aku selalu menanti--di sisi jalan--yang sama untuk dapat menujumu.

Aku berjalan menyusuri sepanjang jalan, dengan sebuah gitar terpanggul di punggungku, sebatang rokok yang hampir habis kuhisap perlahan--membayangkan wajahmu.

***

Kansas, 21st January 1966

"Gena, jika aku harus pergi apakah kau akan menungguku?" ujarku seraya menatap wajah sendumu. Mata biru laut, bibir tipis, hidung bangir, dan pipi yang selalu merona bak buah plum di musim semi membuatku tak bisa berpaling darimu, Gena.

"Jason, aku tak pernah bisa bahkan sekedar berpikir dalam pikiranku untuk jauh darimu saja akupun tak sangup," mata Gena semakin sayu--berkaca-kaca.

Aku hanya bisa menenangkannya dengan mengusap kepalanya dengan lembut dan mengecup dahinya. Aku pasti kembali, honey.

"Aku pasti kembali, aku janji sebelum ulang tahunmu ke-17. Aku ... harus pergi, percayalah aku akan kembali dan tiba pada tujuan kita," ujar seraya mengusap lembut kedua pipinya.

"Jason, berjanjilah. Aku ingin kau mengenakan kalung ini, jika aku dalam keadaan baik-baik maka takkan ada yang terjadi, sebaliknya akan putus jika terjadi sesuatu padaku." Gena mengalungkan sebuah kalung berliontin kunci di leherku.

"Aku harus pergi, aku akan datang saat kau berulang tahun," janjiku padamu.

***

Aku disini, Gena.

Aku telah tiba di depan rumahmu. Tak ada siapapun yang menyambutku. Rumahmu terlihat sepi--kusam--hampa. Kemana kau? Hanya beberapa bulan aku meninggalkanmu, semuanya telah berubah. Pekarangan rumahmu pun begitu kering, tanaman mawar yang senantiasa kau rawat, layu--kering--mati. Gena ... Lihat, kalung dan liontin ini masih utuh padaku, sama seperti sebelumnya. Aku ingin kau melihatku, jika aku baik-baik saja.

Ceklek!

Kau benar-benar ceroboh, mengapa kau tidak mengunci pintu rumah? Bagaimana jika ada seseorang yang berniat jahat kepadamu?

Aneh ... Banyak yang benar-benar telah berubah di dalam rumahmu. Sofa-sofa yang biasa kita duduki sambil bersenda gurau, terlihat tampak tua dengan koyak di beberapa bagian.

Aku melihat sebuah pigura foto, itu fotoku! Kau menyimpannya dengan baik. Aku kembali Gena, hari ini adalah hari ulang tahunmu, merantau di kota lain tetap tak membuat rinduku kepadamu menghilang.

Gena ... Kau di mana? Ke mana perginya orang-orang di dalam rumahmu, mengapa sejak tadi tak ada seorangpun?

Sebaiknya aku menunggumu di luar rumah, siapa tahu kau sedang pergi dan setelah kembali, kau bisa langsung melihatku.

***

"Bagaimana keadaan pemuda itu, apakah tak bisa dilakukan tindakan operasi?"

"Tampaknya tak bisa tertolong, Dok, pendarahan terlalu banyak. Dia korban tabrak lari. Ada saksi yang mengatakan jika, dia tertabrak sewaktu melintas di zebra cross, pengemudi mobil adalah orang mabuk"

"Sudah berapa jam tak sadarkan diri?"

"Semenjak tiba, hampir 4 jam. Tak ada identitas diri yang bisa membuat dirinya dikenali. Wajahnya hancur, dia terlempar beberapa meter dan terhantam keras di aspal."

"Bagaimana memberitahu keluarganya jika kita tak tahu identitas dirinya. Apalagi jika sampai meninggal."

"Jika beberapa lama tak ada yang mencari, tubuh korban jika meninggal akan dijadikan sebagai bahan praktek para calon dokter."

***

"Sungguh menyedihkan nasib Gena. Sampai usia 65, dia tetap setia menanti Jason yang tak pernah kembali."

Aku mendengar suara beberapa orang dari samping rumahmu, honey. Aku mencoba mencuri dengar percakapan mereka tanpa mendekat, tampaknya mereka membicarakanmu.

"Dia di makamkan tanpa kehadiran sanak saudara, dia tak pernah menikah dan selalu menunggu. Gadis bodoh itu benar-benar naif, Jason tak pernah kembali menemuinya karena mungkin telah menikah dengan gadis lain. Tak ada cinta jaman sekarang!"

Pemakaman? Siapa yang dimakamkan, mereka menyebut-nyebut namamu.

Tunggu ... Apa mungkin aku salah bulan dan tanggal?

Aku berlari kecil ke dalam rumahmu. Aku menemukan puluhan kalender yang tergeletak di meja makan. Kau melingkari setiap bulan Februari tanggal 19, dan ... Jumlah kalender itu bertotal 48 buah. Terakhir kau melingkari sebuah kalender di tahun 2014, tanggal 19, bulan Februari. Apa maksud semua ini? Aku benar-benar tak mengerti, honey.

Aku ... Ingin memberimu kejutan. Begitu banyak kesulitan yang kutemui ketika dalam perjalanan pulang, kini aku harus menghadapi suatu hal yang tak kupahami. Kita sudah hampir bertemu, kau di mana Gena!

Siapa yang dimakamkan, siapa!

Bukankah aku sudah mengatakan, aku akan kembali? Kenapa kau meninggalkanku, Gena?

Pluk!

Liontin serta kalung yang kukenakan--pemberianmu--terputus dari leherku.

Gena ... tak bisakah kau menungguku, sekali lagi?

-end-
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Posting Komentar