Dadaku bergemuruh tidak karuan antara takut dan pasrah, karena terbayang sebentar lagi kami akan diberi tetesan air kehidupan. Benar saja pintu terbuka. Dua orang ABK membawa nampan, dan brak brakk.
Mas Agung menampik nampan itu. Kami sebelas orang berame rame menghajar dua ABK itu. Dan merasa aman kami berjingkat dengan hati hati keluar mencari tempat sembunyi sementara menunggu kabut itu muncul.
Doa, dzikir dan ayat ayat suci terus kami baca semua berharap hanya mukjizat dan Pertolongan Allah. Kami bersembunyi di sebuah lorong yang dianggap aman.
"Ya Allah jika memang ini suratan takdirMU, hamba mengalami ini semua aku ikhlas ya Allah, dan jika berada disini adalah kehendakMU maka berilah petunjukMU jua kami keluar dari tempat ini" doaku
"Aamiin" serentak teman2ku berucap
Aku terus membaca doa Nurbuah dan teman teman terus membaca Asmaul Husna. Alhamdulillah Yaa Allah, gejala alam menandakan tanda tanda kabut itu akan segera muncul, alam seolah bergejolak, petir bersahutan begitu mengerikan dengan kilatan yang sangat menakutkan
" Ayoo cepat, kabut itu mulai muncul dia ada cuma 15menit" teriak Mas Aries
Namun naas ketika kami siap beranjak, didepan kami dihadang para ABK dengan muka beringas dan mereka siap mencabik kami. Hanya doa kami panjatkan kami berlari lewat celah lain.
"Ayo lari kesana cepat kabut itu mulai membentuk gelombang,cepat waktu kita cuma sedikit" teriak Mas Agung
Kami dikejar dan auhh kakiku sakit aku tak mampu lagi berlari dadaku terasa sesak benar saja tak ada udara ku hirup. Biarlah aku menghadang para setan itu, dengan sedikit sisa sisa kekuatanku, asalkan semua temanku selamat.
"Arzyyy," spontan temanku teriak tahu aku tertangkap mereka
"Sudah kalian lari tinggalkan aku" teriakku
Kalian lari aku akan selamatkan Arzy" kata mas Agung
" Aku ikut" kata Maya
" Tidak jangan mas, jangan May, tinggalkan aku" cepat waktu kian menipis bentar lagi kabut itu hilang itu kesempatan kalian" teriakku
Semua ku lihat sudah melompat menuruni kapal, sementara tubuhku di panggul seorang ABK mencengkeramku begitu kuat. Mas Agung dan Maya masih kulihat mengejarku melawan para ABK. Akuu ingat amalan guru spiritualku, akuu baca Ayat Qursyi akuu tiupkan ketelinga ABK yang membopongku.
Alhamdulilah, dia kepanasan dan memegang telinganya kesempatan itu aku buat melawannya
"La haula walaquata illa billahilaliiladzim"
Beri aku kekuatan Ya allah. Agar keluar dari tempat ini. Dadaku sesak aku hampir lemas tapi aku harus keluar dari sini. Aku berlari menuju mas Agung dan Maya. Kami bertiga berhasil mengalahkan ABK namun mereka terus bangkit lagi dan mengejar kami, dbyurrrr
Kami bertiga berhasil terjun dari kapal. Alhamdullilah aku melihat matahari pagi dan teman teman lainnya. Kami sebelas orang berangkulan ditengah lautan lepas dan berharap ada kapal nelayan lewat. Kami tak tau berada di laut mana? Karena hanya lautan luas yang kami lihat. Perut terasa lapar dan hanya air laut yang terasa di bibir.
****
"Aku dimana aku dimana" teriakku ketika aku merasakan ada sentuhan hangat di telapak tanganku
" Arzi sudah sadar, say kita sudah selamat, kita ditolong kapal nelayan. Kamu koma berada di laut" kata Maya
Aku lihat lengkap semua sahabatku dan sahabat baruku. Maya, Qie dan suaminya, mas Agung, Retno, Jaged, Sri, Viola,Netzer, Mamaz.
Kami akan segera pulang besok setelah kondisiku sedikit membaik, bayangkan ternyata tanggal yang ku lihat 26 Mei, padahal kita naik kapal pada 1 Mei. Dunia lelembut terasa pendek waktu di sana.
Bahkan karena tabrakan kapal itu, kami dikira sudah meninggal.
****
Sebuah pengalaman mistik yang tidak akan kami lupakan. Menaiki kapal hantu sekaligus mendapatkan sahabat sahabat baru. Dan hanya satu keyakinan hati ini semua terjadi karena Takdir Allah dan Allah pulalah yang menyelamatkan kita semua.
Aku semakin yakin dan memantapkan ayat ayatmu Ya Robb, tanpa PetunjukMU semua di dunia ini akan terasa buta tanpa arah.
--SEKIAN--
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0 komentar:
Posting Komentar