Rabu, 22 Mei 2013

TWINS PART 4

***Twins 4***

BY:Farah Lucyana

************

“”AAAAAAAAAA”
Mary berteriak, ia tak ingat apa-apa lagi setelahnya.
Namun samar-samar masih terdengar jeritan panic orang tuanya,, dan teriakan mereka, sebelum semuanya jadi benar-benar gelap.

Berat,rasanya berat sekali kepalanya. Seakan ada beban seberat satu ton yang menimpa mary. Perlaha ia membuka matanya.
Telinganya menangkap pembicaraan beberapa orang didekatnya. Ya,itu suara ibunya. Tapi ia tak mengenali suara yang satunya. Semakin lebar ia membuka matanya, menahan silau yang meneroboss dari kisi2 jendela kamar tempatnya berbaring.
Ahh,, ia tahu dimana ia berada. Tak salah lagi,ia berada dirumah sakit.
Ia memanggil pelan ibunya.
Lalu dengan tergesa dan ekspresi cemas yang terpancar dari raut wajahnya wanita itu memeluk mary.

“syukurlaahh sayaang.. ibu sangat khawatir. Jangan pernah melakukan itu lagi ya..”
Pinta ibunya.
Mary berfikir, melakukan apa??
Memang apa yang sudah dilakukannya hingga ia berada dirumah sakit. Bukankah tadi mereka sedang berenang dilaut.
Kemudian,, rosee...
Aahh,, ia memejamkan mata rapat-rapat, berisaha menghilangkan bayangan buruk tentang saudara kembarnya itu. Rasa penasaran membuatnya bertanya lemah pada ibunya,

“memang apa yang ku lakukan ma, dan kemana rosee??”

Ibunya berhenti sejenak,berusaha memikirkan jawaban yang tepat untuk putrinya itu.
“heemm..tadi kau dan saudaramu bermain menyelam di laut. Seperti yang dulu sering kalian lakukan. Apa kau lupa?”
Tanya ibunya. Ketika dilihatnya mary masih bisu,kemudian ia menyambung

“saat itu aku melihat kalian berdua tak kunjung menyembul dipermukaan, aku berteriak pada ayahmu,, dia berusaha menyelamatkan kalian berdua, tapi saat itu aku melihat ayah hanya menggendongmu,, sementara rose berlari keluar dari laut dan berlari sangat cepat ke pepohonan kelapa. Aku berusaha memanggilnya tapi ia terlalu cepat, dan menghilang direrimbunan perkebunan.”

Ia menarik nafas sejenak, kemudian melanjutkan.
“kau tahu mary, jika saja ayahmu tak secepatnya membawamu kesini, mungkin kau tidak akan tertolong.” Airmata mengalir dikedua pipinya yang lembut.
“ayahmu sekarang sedang mencari mary, dibantu sheriff dan penjaga pantai. Mungkin rose merasa bersalah melihat dirimu tenggelam,jadi dia langsung pergi dari sana.
Padahal semua ini hanya kecelakaan,, kau tidak marah kan pada saudaramu mary?”
Mary menggeleng perlahan. Namun entah kenapa didalam hatinya ia berteriak,,
“DIA BUKAAANN ROSEEEEE..
DAN DIA BERUSAHA MEMBUNUHKUUUU...!!”

Tetapi kata-kata itu menghilang begitu aja seperti tertiup angin. Satu hal yang pasti dan diyakini Mary, dia bukan rose, dan dia akan kembali lagi jika memang benar dia beusaha melenyapkan diri mary.

kunjung tiba.
Didalam kamar ia masih terus terbayang-bayang kejadian mengerikan dipantai tadi. Ia masih tak mengerti mengapa ia bias tenggelam, apa mungkin rose palsu itu yang menenggelamkannya??
Ia masih diliputi tanda tanya besar.

“sayaaang,,kau tidak tiduurr kaann”

Ibunya masuk kedalam kamar, dengan membawa sebuah baki perunggu lebar. Lalu meletakkannya diatas meja kecil disisi pembaringan. Disana sudah ada semangkuk sup ayam lengkap dengan beberapa iris roti dan potongan buah plum segar di atas piring kecil.
Segelas air putih dan beberapa pil dari dokter untuk memulihkan kondisinya.

“heeeemmmm Sup ini benar-benar haruumm”
Ucap Mary saat ibunya mendekatkan mangkuk untuk menyuapinya.
Saat itu dia merasakan kasih sayang yg benar-benar tulus dari ibunya.
Suapan terakhir,kemudian dilanjutkan dua butir obat dari dokter.

“sayaaaang,, Maryy....”

Terdengar suara pintu terbuka dari lantai bawah. Teriakan ayahnya membuat mary terkejut, ia masih tidak sanggup membayangkan jika harus bertemu rose palsu itu lagi. Lalu kembali terdengar suara ayahnya memanggil ibunya,
“rose sudah ku temukan”

Segera ibu mary dengan setengah berlari menuju ruang tamu. Disana ia melihat john,suaminya sedang duduk diatas sofa besar empuk bersama rose di pelukannya.
Ia berlari,memeluk putrinya itu.

“oohh..sayangku rose,,aku mohon jangan pernah pergi lagii..”
Agak terisak ia berkata pada rose. Dijawab dengan kata-kata dingin dari bibir rose

“tidak akan ma. Aku tidak akan meninggalkan rumah ini. Selamanya..!!!”

Mary yang sudah berada di ujung tangga seketika bergidik hebat mendengar saudaranya berkata demikian. Ia hamper tak mempercayai pendengarannya.
Mengapa gadis dalam lukisan yang menyamar jadi rose itu tak ingin pergi dari rumah ini.
Sebenarnya apa yang diincarnya.

Mary mengintip dari balik lemari hias di samping meja makan. Ia mengamati ternyata sekarang wajah rose tak seperti terakhir dia lihat. Dia sudaqh terlihat benar-benar seperti rose yang asli.

Mary kembali kekamarnya. Ia tak sanggup bertemu muka dgn gadis itu. Ia masih memikirkan sebenarnya dimana rose yang asli, rose saudara kembarnya. Ia menangis, tersedu di balik selimut tebalnya. Ia menutui wajahnya dengan bantal, agar tak seorangpun mendengar tangis pilunya.

Pintu kamarnya terbuka perlahan,, ia mengintip dari celah selimut,,
Astagaa,,apa yang dilakukannya disini..!!
Jerit hatinya.

Rose masuk,menutup rapat-rapat pintu dibelakangnya. Ia tersenyum kearah Mary,ia tahu mary memperhatikannya dari balik selimutnya.
Ia semakin mendekati bibir ranjang, duduk diatasnya dan tersenyum sendiri.
Lantas berkata pada Mary,

“aku sudah menduganya kau akan tau Mary, sekarang kau juga tahu siapa sebenarnya diriku. Dan kau kini juga tahu kelemahanku, air..!”
Rose berhenti bicara, menghela nafasnya,kemudian menyambung berkata,

“aku tahu kau peduli pada saudara kembarmu,rose. Dan satu hal yang aku ingin kau camkan baik-baik. Jangan pernah coba-coba menyakitiku, atau kau tak akan menemui saudara kandungmu. Dan kau harus menerimaku sebagai saudara seumur hidupmu.”

Mary menggigil hebat dibalik selimutnya.

“tapi aku punya satu permainan untukmu mary, jika kau masih sayang pada rose,kau boleh mengikuti permainan ini,tapi jika kau takut maka tidak usah mencobanya. Dan kita bias mencoba menjadi saudara selamanyaa....
Hahahahahahaaaa....”

Terdengar tawa memuakkan dari mulut gadis itu. Mary ingin muntah mendengarnya. Sebuah tawa menjijikan sekaligus kejam yang bias membuat siapapun merasa tak nyaman saat mendengarnya.

“Braaakkk” pintu menutup keras,rose telah kembali kekamarnya. Meninggalkan mary dengan kengerianny sendirian. Mary membuka selimut tebal yang membungkus dirinya, menarik nafas kuat-kuat,karena selama tadi rose berbicara ia hamper tak dapat bernafas.

“aku harus menemukan saudara ku yang asli. Aku harus menyelamatkan Rose,,
Apapun taruhannya,, aku lebih baik mati daripada bersaudara dengan gadis iblis itu..!!”

Dengan keberanian yang susah payah dikumpulkannya, Mary bangkit, turun dari ranjangnya dan berjalan ke kamar rose. Disana ia melihat rose sedang bercermin, mencoba-coba aksesoris milik saudaranya itu. Ia ingin berteriak
“jangan sentuh milik rose..!!”
Namun sulit sekali ia mengeluarkan kata-kata. Ia terus menerus menguatkan tekad dalam hatinya,, “tunggu saatnya mary,, sabaarr,,sabaarr”
Fikirannya seperti berkata pada dirinya sendiri.

“apa permainanmu..!
Aku akan ikuti. Dan aku tidak takut padamu..!!”

Terdengar gejolak marah bercampur dengan rasa frustasi dan ketakutan yang terpendam dalam suara Mary.
Ia hhanya berdiri didepan pintu,tak ingin masuk kedalam kamar yang kini dirasakannya memiliki aura kegelapan.

“ooo...ternyata kau,aku kira kau tak punya nyali untuk mengikuti permainanku..”
Rose berkata dengan nada yang benar-benar membuat Mary muak.

“aturan mainnya sederhana,,temukan Rose sebelum ulang tahun kita. Jika kau berhasil menemukannya, maka aku akan dengan sukarela pergi.
Tapiiii..... ” Rose tersenyum licik dengan seringai iblisnya.

“Jika kau gagal,, maka kau HARUS MATI..!!!”
Kembali rose palsu itu tertawa membuat seakan-akan udara diseluruh ruangan itu terisap habis sehingga membuat dada mary sesak.
Ia tak mau berfikir dua kali, lantas dengan keyakinan penuh dia menjawab,

“aku terima persyaratanmu..!!”

“”baik perjanjian darah ini sudah di ikat...
HA..HA..HA..HA..”

Mary berlari kekamarnya, ia kembali menangis. Hati kecilnya ketakutan namun tekadnya sangat-sangat bulat, ia akan memp[ertaruhkan nyawanya demi menolong saudara kembarnya....

*******

Nantikan lanjutannyaa

Salam sayang

0 komentar:

Posting Komentar