---BONEKA SAHABAT (PART 4)---
FOLLOW: @hororisme
karya: Farah Lucyana
''tiinnn...tiiinnnn...'' suara klakson mobil mengagetkan bi Tum yang tengah memasak di dapur.
ia berlari ke depan secepat yg ia bisa. Tubuhnya tak sekuat dulu,di usianya yg sudah berkepala 6 ia masih berusaha melayani majikannya dgn sebaik2nya..
''greeeeekkkk......'' pintu gerbang rumah itu bergetar mengeluarkan suara berisik saat bi Tum menariknya.
Sebuah mobil sedan hitam meluncur masuk.
dari dalamnya keluar seorang wanita paruh baya berpakaian eksentrik dgn kalung2 batu berwarna menghiasi lehernya.
Wanita itu memeluk bi tum dengan hangat.
Bi tum berlinang airmata demi melihat wanita yg sudah lama tak ditemuinya.
''saya kangen sama bibi. Ga terasa,sudah 8 tahun sy pergi'' ucapnya.
Bi tum tersenyum bahagia.
*
Wanita itu bernama Ngurah, yg langsung terbang dari Bali begitu bi tum menelponnya kemarin.
Dengan sangat berhati2 bibi tua itu menceritakan semuanya. Termasuk apa yg terjadi pada Ida, pada teman2nya yg dijadikan boneka,tapi bi tum tidak berdaya. Ia tidak bisa berbuat apa2,kecuali memperhatikan dan mengawasi ida.
Ngurah hanya terdiam,ia mencerna setiap kata2 yg ia dengar. Sesekali kepalanya menggeleng antara rasa percaya dan tidak.
Sampai akhirnya ia berkata
''saya akan menghentikannya bi, sekarang sy sudah siap. Tega ataupun tidak sy harus menghentikan 'dia'..
Sy hanya harus menunggu malam yg tepat!!!''
*
''bi tuuummm..'' ida memanggil sambil melangkah ke dapur.
Saat ia melihat ngurah ida seperti tercekat.
''tante..!!''
''iya,ida tante baru saja datang,tante rindu padamu..''' ucapnya sambil berusaha memeluk ida.
Tapi ida menolak,,ia maah seperti menjauh,,ada kecemasan terpancar di matanya.
Segera saja ia berlari ke kamarnya.
*
*
Malam itu Rumi kembali bermimpi. Ia melihat wanita di mimpinya sedang berbaring,disisinya gadis kecil itu bersimpuh.
Skrg rumi baru bisa melihatnya,gadis dgn rambut kemerahan itu adalah ida..! Hnnya lebih kecil.
Ia melihat wanita itu memegang kepala ida,mulutnya komat kamit membacakan sesuatu. setelah selesai ida ambruk, jatuh kelantai, tak sadarkan diri. Sementara wanita misterius tadi sedikit mengejang,lalu menghembuskan nafasnya, mati..!!
*
*
malam kedua Ngurah berada di rumah ida,terlihat ia menyiapkan sesuatu. Berbagai bunga2 diletakkannya dalam bokor tembaga. Ia juga menyalakan sesajen seperti yg sering digunakan saat sembahyang di pura.
Tak lupa ia ngeluarkan sesuatu,satu2nya benda yg akan Digunakan untuk mengalahkan 'dia'..
*
*
*
Hampir tengah malam, ngurah masih terjaga, ia sibuk membaca doa2 dan memusatkan seluruh energi positifnya untuk malam ini. Malam yg tepat memusnahkannya, malam kematiannya..
Walaupun dilubuk hatinya ia tidak tega melakukan hal ini, tapi harus ada yg berkorban. daripada kejahatan terus berlanjut.
Tepat tengah malam ngurah keluar kamarnya. Dengan mengendap2, dia masuk kekamar ida. Terkunci!.
Untung saja bi tum sudah menyerahkan kunci cadangannya.
''klikk''. Gelap. matanya masih berusaha beradaptasi dengan kegelapan yg menyergapnya.
Tiba2 sekeliling ruangan terang, cahaya lilin menyala di sekeliling lingkaran merah,dan ida duduk ditengah tengahnya.
''aq sudah menunggumu ngurah..!! akhirnya baru kali ini kau berani datang..!''
Suara ida menggema, terdengar pelan tapi mngerikan.
Rumi melihat dari balik lemari kaca, matanya bertemu dengan tatapan ngurah.
''sudah banyak yang jadi korban mu kakak..!!''
Dulu aq pergi bukan karena takut,tapi aq tidak tega pada ida. Haruskah aq mengorbankan keponakan qu sendiri..!!
Ngurah membentak ida.
lalu ia melanjutkan..
''aq bukan iblis sepertimu!!
cuma kau ibu yang tega mngorbankan putrinya!!''
Kembli ngurah berteriak histeris,bahkan ia menangis.
Lalu ida berdiri, kedua bola matanya memutih,ia mengangkat kedua tangannya,membacakan mantra sehingga tubuh ngurah terbentur dinding.
Ida tertawa...
Tak sampai disitu, ia mengambil boneka meneteskan darahnya dan mengangkatnya tinggi2..
Tubuh ngurah terangkat menyentuh langit2,, lalu terjatuh dengan keras ke lantai marmer yg dingin. disaat sudah hampir tak berdaya,ngurah mengeluarkan sesuatu dari balik kausnya,ia gantung di kalungnya,sebuah kain hitam kecil yg memiliki tali pengait.
Dengan sisa2 kekuatan yang ia punya,ia membuka kain itu.
Menaruhnya di lantai..
Menusuk tangannya dan meneteskan darah pada potongan kuku manusia,.
Lalu berusaha meraih lilin didepannya..
Ida berusaha mencegah,ia menarik kaki ngurah, menusuknya dgn pisau..
''aaahhhh..!!!'' dengan menahan nyeri di kakinya ia merangkak..
Akhirnya ia berhasil membakar potongan kuku manusia tersebut..
''AAAAAAAAHHHHH...!!!!''
Ida meronta, menjerit, berteriak kesakitan...
Lalu akhirnya roboh dilantai, dengan mulut, hidung dan telinga mengeluarkan darah..
''idaaaaaa....'' ngurah merayap, menggapai tubuh kurus keponakannya..
Meletakkan kepalanya dipangkuannya..
''idaa,,sayaaang.. Maafkan aquuu..'' ngurah menangis histeris.
Perlahan ida membuka matanya,redup,lemah, ia berkata.
''maafkan ida tante, ida tidak bermaksud berbuat jahat. Sekrg ida sudah lelah. Ida akan pergi dgn tenang dan ikhlas.
Maafkan mama jg tante..''
Kata2 terakhirnya hampir tak terdengar.
Ia menutup mata,tersenyum.
Ngurah menangis sejadi jadinya, memeluk erat tubuh ida.
Rumi tidak bisa berkata, tdak bisa berteriak, ia hanya bisa menyaksikan kejadian tragis didepannya.
Ia ingin menangis melihat ini semua,tapi matanya tdk bisa mengluarkan airmata.
Lalu pandangan rumi mengabur,perlahan2 gelap menyelimuti, pekat dan dia tidak ingat apa yg terjadi lagi.
*
*
*
''sayang,,kau sudah sadar?''
Oohh,,rumi mendengar suara yg sngat dirindukannya,suara ibunya.
Serta merta ia memeluk ibunya.
Ia kaget mendapati dirinya berada dirumah,dikamarnya sendiri.
''kamu tak sadar hampir 3 hari..''
Rumi diam,apakah ini semua mimpi?? Tidak,ini nyata.
Keesokannya rumi pergi kesekolah. Ia menatap sedih pada kursi kosong siska dan kursi di sampingnya. Hari itu diadakan upacara berkabung untuk ida.
Saat tengah duduk sendiri disudut taman,rumi kaget. Seorang wanita mendekatinya..
''tante ngurah??!!''
Ia tersenyum,dgn balutan kasa di kakinya dan beberapa luka ditangannya ia tampak baik.
''maafkan ida..''
Kemudian ngurah menceritakan semuanya, bahwa ida hanya korban dari ilmu hitam yg di anut ibunya. Ngurah sudah tau dari dulu,tapi dia tidak tega saat melihat mata sayu ida.
Karna jika ilmu itu dimusnahkan,maka ida jg akan mati.
Tapi ngurah melanjutkan, kini ia sudah tenang, ia melihat keponakannya pergi dengan ikhlas dan tersenyum.
Mungkin selama ini ida merasa sangat menderita.
*
*.
*
Malam ini rumi bermimpi, ia melihat ida dengan gaun putih berenda yang cantik tersenyum kepadanya.
Mengucapkan selamat tinggal..
Dan pergi menjauh dengan bahagia....
Rumi terbangun,tersenyum. Selamat jalan ida. Semoga kau bahagia di alam sana......
Selesai.....
Senin, 15 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
sip
kutunggu cerpen yg lain
oke sipp (Y)
aku bakal post beberapa cerpen malam ini.. thx reader
Posting Komentar