Senin, 15 April 2013

---BONEKA SAHABAT (PART 3)---

---BONEKA SAHABAT (PART 3)---

FOLLOW: @hororisme
karya: Farah Lucyana 

Rumi terpaku,ia hanya bisa menatap dari balik lemari kaca. Ia berusaha menatap mata Ida,menembus jauh kedalam jiwanya, mencoba menggali apa yg sebenarnya tersembunyi dalam hati Ida. Mengapa ia melakukan sesuatu yg buruk padanya,padahal ia sudah menganggap Ida sahabatnya.
Sesekali ia berpandangan dengan boneka2 lain dalam lemari kaca tempatnya tinggal saat ini. Ia juga menemukan sebuah pancaran kesedihan, kemarahan dan keputus asaan. Rumi berfikir,siapa sajakah mereka dulunya. Pastinya orang2 yg dulunya jg menganggap Ida sbg sahabat.
*
*
Rasanya aneh,berada dalam tubuh boneka tapi masih berfikir seperti manusia. Rumi larut dalam
Kesedihan. Ia teringat ayah dan ibunya. Apa yg bisa dilakukannya sekarang, pastinya mereka sudah sangat khawatir,bahkan mungkin sudah melaporkan hilangnya dirinya ke polisi.
Tpi Rumi tidak yakin orangtuanya akan menemukannya disini, karna kalupun mereka mencari dirumah Ida, mereka hanya akan menemukan boneka2 yg tidak bisa bicara apalagi bersaksi.
*
*
Malam ini adalah malam pertama ia tidur sbg ''boneka Rumi''. ia tak menyangka bahwa dirinya masih dapat bermimpi.
Didalam mimpinya itu ia melihat seorang gadis kecil dengan pita biru dirambutnya yg kemerahan, mengenakan gaun biru muda berhias bunga crisant,cantik sekali. Tp sayang rumi tdk bisa melihat terlalu jelas wajah gadis itu yg sedang mengejar sesuatu dan berusaha menangkapnya.
Kemudian muncul seorang wanita,melambaikan tangan pd gadis kecil itu. mengajak gadis itu masuk, atau lebih tepatnya memerintah dgn keras agar sang gadis datang ke arahnya.
Rumi tidak nyaman melihat itu,sang wanita itu walaupun wajahnya cantik, tapi tatapan matanya terlihat kejam menurut rumi. Dibalik senyumnya pada sang gadis, ada sesuatu yg menakutkan yg disimpannya rapat2.

Rumi merasa kasihan ketika melihat gadis kecil itu dgn agak ketakutan bergegas menghampiri wanita tadi. Memeluknya, tp bukan dgn ekspresi sayang,melainkan sperti keterpaksaan krna didorong oleh rasa takut.

*
*
''SREEEEKKK..'' Rumi berusaha keras menahan silau matahari yg menusuk langsung kedalam matanya, ia melihat perempuan tua membuka gorden kamar Ida. Ia bi Tum,pengasuh merangkap pengurus rumah tangga seperti yg pernah diceritakan Ida.
''astagfirullaahhh..!!!'' bi Tum tersentak kaget saat melihat Rumi. Ia menggeser pintu lemari kaca, mengambil rumi dgn lembut. Ia menatap bola mata rumi,menatapnya dalam2. Tatapan penuh penyesalan,rasa simpati dan terlihat matanya tergenag air.
''aq kira sudah cukup,, kenapa masih ada lagi..?'' bi tum sedikit terisak.

''letakkan Rumi..!!
Ku bilang letakkaaann diaaa..!!!!''
Ida yg baru keluar dari kamar mandi membentak pengasuhnya. Bi tum kaget, berusaha menyembunyikan rasa terkejutnya. Ia menyeka airmatanya takut terlihat majikannya.
Lalu berkata dgn rasa ceria yg berusaha ditunjukkannya.
* eehh,, non udah mandi, baru bibi mau bangunin.
Taunya udah wangi,cantik.''
Ida meraih rumi dari tangan bi tum,meletakkan lagi dalam lemari kaca seraya berkata..
''bibi,aq udah bilang jangan mengeluarkan teman-teman qu... Eem,,maksudku mainan2 qu dari dalam lemari'' Ida cepat2 meralat ucapannya.
''iya non,td bibi liat non punya boneka baru, baguuss sekali jd bibi pegang. Maaf non..'' bi tum terlihat sekali sedang menyembunyikan perasaan nya yg sesungguhnya.
'' ya udah gpp.,lain kali jgn ya bi'' Ida sudah tidak semarah tadi.
''iya non. Oia,sarapan kesukaan non sudah siap. Ayah non menunggu dimeja makan.'' bi tum mnegingatkan.
''sebentar lg aq turun'' Idaa mengiyakan..

''rumi,, baik2 disini ya, aq sekolah dulu,. Aq janjii nanti siang kita akan bermain bersama. kau dan aq,, sahabat quu sayaaaang''
Ida tertawa.. Tawa yg memekakkan untuk rumi.
*
*
Sementara di dapur, bi tum sambil memotong2 sayuran berkata pada dirinya sendiri
''ini tdk boleh dibiarkan terus menerus..!!
Saatnya ''dia'' harus dihentikan.. sy tidak akan membiarkan ada korban lagi.''

Kemudian bi tum terlihat menelpon seseorang. Dengan berbisik2 ia mengatakan bahwa semua tidak boleh lagi dibiarkan.
Saatnya untuk menghentikan kesalahan ini.

Seseorang di seberang telpon itu menjawab
''baik bi,aq akan secepatnya kesana. mungkin inilah saat yg tepat mengalahkan ''dia''.
Aq harap aq sanggup..''

Hening sejenak,tanpa ada yg mengucapkan kata. Masing2 menghela nafas berusaha menenangkan hati dan pikiran yg kacau.
Kemudian bi tum menyambung
''ya,,sekarang sudah saatnya kita selamatkan boneka2 berjiwa itu..''
Jangan menunggu lagi, kamu harus mendatangi ''dia''..!!''

*bersambung...

Siapa ''dia'',, dan siapakah sosok yg akan membantu menyelesaikan semua ini??

Tunggu lanjutannya yaa....
Triimsss yg sudah baca..

0 komentar:

Posting Komentar