Kalau
zaman sekarang, istilah “alay” udah bergeser jadi “cabe-cabean”.
Cabe-cabean itu cewek-cewek usia pubertas 2 Dimensi (Muka PUTIH, leher
HITAM) yang suka bonceng 4 dengan formasi 3 + 1; dengan komposisi 3
diatas sepeda motor dan 1 diatas knalpot motor matic kredit 3 tahun
*lucu gak? Gak yah? Yaudah deh*
Maka dari itu ane mau nostalgia
sama kehidupan ane yang bahagia sebagai anak kelahiran 90an, berikut
cuplikannya: *Gak nyambung cetaaan*
1. KEBIASAAN
Hal-hal
‘idiot’ anak 90an waktu masih SD adalah nempelin diam-diam kertas bacaan
“AWAS ADA ORGIL” dipunggung temen, terus diketawain rame-rame. Kalau
ada yang ditaksir modus operandi yang digunakan juga biasanya dengan
“Ular-ularan” atau “Ulat mainan” yang dibeli didepan pagar sekolah terus
dilempar random kearah cewek-cewek *AAAAKKKK AAAAAKKK* *Maap ane yang
histeris*
2. WARNET
Kalau sekarang jumlah warnet udah kayak
“jomblo”, gak keitung!, tiap jarak satu ruko pasti ada. Kalau dulu,
sekitar awal tahun 2000an (mulai-mulainya invasi internet) harus lewati
gunung mendaki lembah (ada yang aneh). Dari tarif billing Rp. 4.500,-
sampai Rp. 8.000,-/jam. Sadis gak tuh? Kalau sekarang Rp. 5.000,- ajah
udah bisa maen paket 3 jam dapat handsfree gratis lagi *kebongkar dah
aib*
Hal-hal membanggakan yang dilakukan adalah chatting sama
bule atau anak SMK yang bolos sekolah di “MiRC”, sejenis “Omegle” yang
intinya adalah random chatting sama strangers. Nickname-nya jugak
anugerah yang kuasa banget: mulai dari “cowo_ganteng” sampai
“Cewe_CutEzZz19” yang mayoritas diisi oleh makhluk-makhluk cabul.
3. SOSMED
Kalau
sekarang sih Twitter, Facebook, Instagram, Path, dll. Kalau dulu yang
paling booming itu “Friendster”, sejenis ‘mini’ blog.
Apa saja yang
biasa dilakukan? Nah ini pertanyaan oke!. Biasanya sulit buat nge-stalk
si “ciye-ciye” karena ada opsi yang bisa ngeliat siapa aja yang
ngunjungin profil kita. Semakin banyak list teman, ratusan komentar
teman, background super norak yang nutupin tulisan utama profil akun,
serta tulisan bling-bling, maka semakin Gaoel-lah anda! Yeaah~
4. GADGET
Samsung?
Lenovo? Oppo? Bebeh? Apa ituh?!! Kami tidak mengenal benda-benda itu!.
Dulu pakek Nokia 6600 atau Nokia 1200 itu udah bangga banget coy.
Selain
main game “uler-uleran” yang hanya game over kalau nabrak badan
sendiri, biasanya ngirim SMS kosong keteman atau yang ditaksir setelah
beli paket 1000 SMS/SMS gratis, terus berharap dapat balasan. Dan
begitulah seterusnya sampai Jepang rapih kembali setelah pertarungan
Ultramen.
5. TONTONAN
Satu yang paling menyenangkan kehidupan
anak era 90an adalah tontonan yang gak ‘serusak’ sekarang. Ingat “P
Man” superhero yang dipencet hidungnya? Atau “Lets and Go” tentang
kejuaraan Tamiya?
“Beyblade” yang adu gasing paling lama, sampai ada
yang nyuri wajan emak, buat jadi arena? Semuanya mengajarkan
persahabatan dan tantangan agar jangan mudah menyerah menggapai apapun.
Dan cita-cita tertinggi anak SD 90an kalau ditanya sodara sama guru adalah: “Aku mau jadi Spidermen” atau “Aku mau jadi Betmen”.
Kalau
yang udah agak dewasa biasanya nonton telenovela atau sinetron
Escetepe; “Tersanjung”, “Tersayang”, “Terpelanting” (yang terakhir
fitnah, coeg). Logonya sampai dibuat dibaju anak-anak, kotak pensil
sekolah, sama topi gitu. Kalau gak dibeliin Emak, ngamuk-ngamuk gak mau
sekolah *Anak gak tau diri*.
6. JAJANAN
Chiki Ball &
Friends, Jagoan Neon, Cokelat Payung, Sugus, Anak Mas, Permen Karet
Yosan, Choki-Choki, Indomie, Mie Sakura adalah jajanan wajib. Pemakan
Chiki-chiki biasanya hanya punya satu tujuan utama, yakni… *jeng
jeeeeng* “TAZOS”, sejenis kartu yang mainnya dengan cara dilempar ke
dinding atau dipukul dengan tangan sampai memar!.
7. BACAAN
Biasanya
anak-anak menengah keatas bacaannya majalah Bobo, kalau anak-anak biasa
paling suka mantengin gerobak Abang-abang jualan didepan pagar sekolah,
apalagi kalau bukan beli komik Petruk-Gareng mahakarya ‘oppung’ Tatang S
yang harga 500an. Judulnya aja ngeri-ngeri cihuyyy: “Di Kerjain Janda”,
“Menantu Palsu”, “Azab Pocong Perjaka”, dll.
8. GAME
Bukan
game yang sering dimainin bocah di warnet, atau yang didownload anak
gahoel di Playstore. Yang bikin ente beken itu kalau udah punya “Gembot”
yang makainya sampai tonjok-tonjokan sama adek sendiri dulu. Tersedia
versi sewanya, mainnya ‘wajib’ jongkok, terus kalau waktunya udah abis
talinya ditarik sama abang-abang kamfret.
Kalau yang cewek juga
paling suka maen “Bongkar Pasang”, berbi-berbian dari kertas yang bisa
ditukar-tukar bajunya, tiga kali maen lepas dah kepalanya :’)
Yang
seru itu kalau udah main “petak umpet”, “kelereng”, “patel lele”, “bola
debok”, “Main adu layangan” yang kalau putus wajib dikejar sampai
mampus karena menyangkut harga diri. Yang agak mewah dikit kayak “Ludo”
sama “ular tangga” atau “Kapal-kapalan” yang bunyinya ‘Tek tek tek’
terus cuman muter-muter di ember. Dan semua aktivitas ini hanya bisa
dihentikan oleh alam, bencana alam lebih tepatnya, berupa teriakan
panggilan emak yang sampai 3 rumah tangga di jam-jam maghrib.
9. RADIO
“Mekummm
(bentuk alay dari “Assalamualaikum”), minta lagu ‘ST 12’ yang ‘Aku
masih sayang’ spesial buat si Gadis Desa di villa asmara, aku selalu
merindukanmu cayang… *kemudian gorok leher sendiri* *sumpah ini bukan
ane, ane hanya saksi hidup*
Kirim pesan di radio yang isinya dari
oppung yang punya oppung dan oppungnya lagi sampai generasi ke-3 adalah
kebanggaan setiap makhluk nestapa 90an.
10. BINDER
Ituloh
buku klip harga 15000an, yang isinya kertas warna-warni yang
dipotong-potong, terus dikumpulin buat jadi koleksi. Tiap jam istirahat,
usaha buat tukeran sama teman. Modus yang paling sering itu kalau
kertasnya agak tebal dikit, atau motifnya agak okean ditukar dengan 2-4
binder polos biasa.
Terus isinya dibikin biodata temen-temen satu
kelas dengan sandi absurd: “Mikes” aka Minuman Kesukaan, “Makes” aka
Makanan Kesukaan, sama lebihan foto raport.
11. STYLE
Kegaholan
remaja sekarang diuji dengan behel 200rb-an digigi dan hape android KW
dewa yang kalau kepelanting gak bisa hidup lagi, atau juga hotpants yang
sulit dibedakan itu celana apa kolor Agung Herkules *maap Bang*.
Style
anak 90an diuji dengan rambut belah tengah ala Demi Moore, yang cewek
dengan gaya rambut “Bondol”. Terus celana kargo Alien workshop atau
nggak celana mambo yang lebar gombrang?, Sepatu Dokmart (sepatu bot
berbrand Dokter Martin yang banyak KW-nya di Pasar Bawah dan area kodim
keatas). Kasta tertinggi anak SD 90an adalah sepatu La-Gear yang kalau
diinjak nyala lampunya satu set sama Tas Alpina. Awwww…
Dan masih buanyaaaak lagiii…
Kalau
ente-ente yang TUA-TUA ingat semua kenangan indah itu, berarti masa
kecil ente terselamatkan. Anak-anak 90an adalah anak-anak paling jujur
sebagai “anak-anak” dan berbahagia dari semua generasi
By know it all