Di tempat yang sepi, sunyi menyelimuti
Cahaya mentari seakan tak lelah berbagi
Aku sendiri, tanpa siapa-siapa
Harapan hidup pun sirna
Tangisku tak membuatmu rindu
Senyumku menjadi bebanmu
Tangisku tak menyejukkanmu
Mama, mengapa begitu?
Mama, jika bisa aku meminta
Rawatlah aku seperti mereka
Dekaplah aku dalam bahagia
Lindungi aku dari kejamnya dunia
Mama, mengapa engkau tega
Meninggalkanku sendiri tanpa kata
Aku kedinginan di luar sana
Tanpa selimut dan cinta
Mama, jika tak menginginkanku
Mengapa kau mau dirayu
Melewatkan indahnya waktu
Bersama kekasihmu (ayahku)
Syukur kuucap pada Yang Kuasa
Tangisku membuat mereka iba
Berganti dengan bahagia
Deritaku seakan mereda
Tangan-tangan itu menimangku bergantian
Memuji kecantikanku tanpa cela
Setitik harapan kudapatkan
Menyongsong indahnya kehidupan
Meski kehadiranku tak kau harapkan
Namun do’aku selalu untukmu, Mama
NB : Penulis menulis sambil meneteskan air mata, miris.
Aku sendiri, tanpa siapa-siapa
Harapan hidup pun sirna
Tangisku tak membuatmu rindu
Senyumku menjadi bebanmu
Tangisku tak menyejukkanmu
Mama, mengapa begitu?
Mama, jika bisa aku meminta
Rawatlah aku seperti mereka
Dekaplah aku dalam bahagia
Lindungi aku dari kejamnya dunia
Mama, mengapa engkau tega
Meninggalkanku sendiri tanpa kata
Aku kedinginan di luar sana
Tanpa selimut dan cinta
Mama, jika tak menginginkanku
Mengapa kau mau dirayu
Melewatkan indahnya waktu
Bersama kekasihmu (ayahku)
Syukur kuucap pada Yang Kuasa
Tangisku membuat mereka iba
Berganti dengan bahagia
Deritaku seakan mereda
Tangan-tangan itu menimangku bergantian
Memuji kecantikanku tanpa cela
Setitik harapan kudapatkan
Menyongsong indahnya kehidupan
Meski kehadiranku tak kau harapkan
Namun do’aku selalu untukmu, Mama
NB : Penulis menulis sambil meneteskan air mata, miris.
0 komentar:
Posting Komentar