Oleh : Arief Siddiq Razaan
- ada ruang hampa yang menyangga agar langit tak rebah ke bumi, meski tanpa tiang ternyata ia mampu menciptakan awan menjadi atap
- begitulah seharusnya cinta, meski dalam diam dan tak berlabel pacaran sesungguhnya ia tetaplah cinta -- mendoa keselamatan satu sama lain ialah penyangga yang mengatapi jiwa agar terhindar dari zina
- bukankah pecinta sejati lahir untuk memuliakan cinta, maka jangan rendahkan cinta pada label pacaran, sebab tak jarang akibat adanya status pacaran lalu kita bebas berbuat apapun juga
- ada yang meminta diperhatikan, minta disayang-sayang, minta dibelikan sesuatu, padahal seharusnya perhatian, kasih sayang, dan nafkah itu lebih layak diberikan pada istri ketika berumah tangga
- sedangkan para lelaki kerap melakukan upaya intimidasi, mengatur wanitanya supaya begitu dan begini, tak jarang emosi karena tak dituruti padahal status saja belum menjadi istri mengapa seolah sudah pantas menguasai
- giliran sudah nikah malah cuek setengah mati, sebab waktu pacaran sudah over dosis memberi perhatian, sehingga tak ada lagi debar-debar asmara waktu berumah tangga, apalagi jika sudah pernah raba-raba hingga buka baju-celana maka pernikahan terasa hambar rasanya
- sudahlah, biarkan rasa cinta itu tetap dalam balutan doa, jika memang memiliki kesanggupan batin untuk menyempurnakannya, maka menikah itu solusi bijaksana, biarkan dirimu nikmati betapa debar-debar asmara membuncah dalam dada sebab saling berproses untuk melengkapi satu sama lain dalam kesucian rumah tangga
- sebab cinta bukan untuk mengotori; cinta itu menjaga kesucian diri -- menjaga kemurnian jiwa-raga orang yang kita cintai hingga sebenar ditakdirkan untuk kita miliki dalam mahligai rumah tangga sakinah, mawaddah, warahmah atas izin Ilahi.
21.11.2014
-----
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Rabu, 31 Desember 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar